Terkait maraknya kasus vaksin palsu, anggota Komisi IX DPR Andi Fauziah Pujiwatie Hatta mengkhawatirkan efek samping yang ditimbulkan bagi tubuh manusia, terutama anak-anak. “Apalagi peredarannya telah terjadi selama kurun waktu 13 tahun di tiga daerah, Jakarta, Jawa Barat, dan Banten,” katanya.
“Walau kandungannya hanya nol koma sekian persen, menurut saya sudah mengkhawatirkan, karena itu langsung kontak ke tubuh. Kemarin Ikatan Dokter Anak Indonesia sudah menyatakan efek sampingnya bisa diabaikan. Semoga saja zat-zat yang disuntikkan dari vaksin palsu itu memang tidak menyebabkan sesuatu pada anak-anak,” ujar Ichi, sapaan akrab Andi Fauziah, seusai mengikuti Rapat Paripurna DPR, Selasa, 28 Juni 2016.
Terkait isi kandungan vaksin yang belum jelas, ujar Ichi, Komisi IX mempertanyakan respons Kementerian Kesehatan dan BPOM yang dinilai yang belum tahu kandungan vaksin tersebut. “Saat ini vaksin palsu masih dalam proses uji laboratorium. Informasi yang menyebutkan bahwa vaksin itu mengandung cairan infus dan antibiotik juga tidak selamanya benar. Kementerian Kesehatan belum memberi keterangan yang pasti. Kementerian hanya memastikan dari jalur resmi tidak ada vaksin palsu,” tuturnya. (*)