Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah meminta agar kepolisian harus menjadi pemikul beban nasional, bukan menjadi bagian dari beban nasional.
“Makanya kapolri baru harus fokus pada kesejahteraan polisi. Polisi harus disehatkan secara mental dan juga finansial, sehingga bisa menjadi pemikul beban nasional dan bukan menjadi bagian dari beban nasional,” ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 15 Juli 2016.
Politisi dari Dapil NTB ini juga mendorong Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian melakukan beberapa tindakan yang bisa meng-cover citra buruk kepolisian di mata publik. Salah satunya dengan mengangkat isu korupsi sebagai fokus utama di lembaga penegak hukum tersebut. “Saya tidak setuju karena ada KPK, kepolisian justru menganggap isu korupsi itu sampingan dan lebih mengurusi masalah terorisme. Apalagi karena Pak Tito ini dikenal sebagai orang Densus. Menurut saya, karena terorisme itu adalah kejahatan senjata, teroris sebagai teror bersenjata, maka lebih cenderung kepada operasi intelijen dan mobilisasi kekuatan militer,” ucap Fahri.
Ia berharap, dengan mengangkat korupsi sebagai salah satu isu utama di kepolisian, Tito akan mampu memulihkan kembali citra kepolisian di mata masyarakat, yang selama ini beranggapan seolah-olah polisi menjadi bagian dari korupsi. Fahri mengatakan itu perlu disosialisasikan untuk reformasi kelembagaan secara lebih komprehensif. “Ini penting, karena kita ingin masyarakat memberikan apresiasi kepada kepolisian secara lebih baik,” kata Fahri. (*)