Panja Benih dan Pupuk Komisi IV DPR RI meninjau ketersediaan pupuk sekaligus benih di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Kali ini Panja melakukan inspeksi ke PT Sang Hyang Seri untuk melihat ketersediaan benih dalam menyambut musim tanam tahun ini.
Wakil Ketua Komisi IV Daniel Johan, saat melihat ketersediaan benih di Karawang, Rabu, 20 Juli 2016, menjelaskan ada empat hal yang sedang dipantau, yaitu kualitas benih, produksi, penyaluran, dan penyerapan benih. “Ketersediaan stok benih saat ini sudah mencukupi. Tetapi yang jadi masalah, seringkali terhambat penyalurannya. Kita ingin memastikan di lapangan, seluruh penyaluran benih berjalan baik, sehingga tidak menghambat masa tanam,” katanya.
Bersama sejumlah anggota Komisi IV, politisi PKB ini ingin memastikan bahwa penyaluran benih bersubsidi ke para petani tidak tersumbat lagi. Penyaluran benih yang tersumbat tentu akan mengganggu siklus masa tanam yang dilakukan para petani. Dan salah satu yang menghambat produksi benih adalah utang yang ditanggung PT Sang Hyang Seri. Butuh jadwal ulang utang perusahaan ini.
“Saat ini, sudah ada rescheduling utang selama 10 tahun. Dan akan ada penambahan lagi, sehingga bisa membantu cash flow. Kalau pun ada PMN, itu tidak untuk membayar utang. PMN untuk meningkatkan nilai aset, produktivitas, kinerja agar swasembada pangan bisa tercapai,” tutur Daniel.
Ditambahkannya, saat ini PT. Sang Hyang Seri sedang mengajukan PMN sebesar Rp 1 trliun untuk memperkuat kinerja sekaligus meningkatkan nilai asetnya. Ini akan menjadi bahan pembahasan di Komisi IV. Minggu depan, kata Daniel, master plan perusahaan BUMN ini rampung. Komisi IV akan menalaah dengan teliti dan cermat, apakah pengajuan PMN ini mampu meningkatkan kinerja perusahaan. “Tahun depan, penyerapan benih bisa berjalan lebih baik sesuai jadwal masa tanam. Benih-benih yang dihasilkan harus sesuai dengan peta iklim dan peta tanah di masing-masing daerah. Bila akhir tahun ini terjadi La Nina, tentu harus disiapkan benih yang tahan air,” katanya. (*)