Tempo.Co

Menyiapkan Pantai Liang Sebagai Wisata Prioritas
Rabu, 03 Agustus 2016
Masyarakat harus siap menerima kehadiran wisatawan dengan menerapkan budaya senyum, sapa dan salam kepada wisatawan termasuk menjaga kebersihan

Pantai Liang atau dikenal juga dengan nama Hunimua harus diusulkan sebagai 10 Destinasi Wisata Prioritas. Pantai Liang memiliki keindahan bawah laut nomor satu di Indonesia.

Anggota Komisi X DPR Yayuk Sri Rahayuningsih saat kunjungan kerja (kunker) di Maluku, Minggu 31 Juli 2016 mengatakan untuk mewujudkan keinginan itu, perlu pembenahan sehingga layak disebut destinasi wisata. Pemprov Maluku belum berani mengembangkan wisata ini karena terganjal kasus kepemilikan tanah.

“Saya sangat berharap Pemprov Maluku menyelesaikan persoalan kepemilikan tanah, karena Pantai Liang akan menjadi andalan dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” kata Yayuk.

Sarana penunjang lain yang perlu dikembangkan yakni bandar udara  dan infrastruktur jalan. Dengan penataan dan pembangunan yang baik, pendapatan dari sektor pariwisata juga akan meningkat. “Untuk pengembangan Maluku sebaiknya dibicarakan lintas fraksi karena tidak bisa kalau hanya Komisi X saja,” ujar Yayuk.

Wakil Ketua Komisi X Ferdiansyah menyatakan dalam mengembangkan pariwisata  perlu dilakukan penyadaran terhadap masyarakat sekitar. Masyarakat harus siap menerima kehadiran para wisatawan dengan menerapkan budaya senyum, sapa dan salam kepada turis asal mancanegara maupun turis nusantara.

“Masyarakat juga tidak hanya memanfaatkan kesempatan dengan menjual barang atau souvenir dengan harga yang jauh lebih mahal di toko-toko lain. Selain itu masyarakat perlu disadarkan menjaga kebersihan dan menjadikannya sebagai kebiasaan,” tutur Ferdi.

Kepala Dinas Wisata Maluku, Rosmin Tutupoho mengatakan pengelolaan Pantai Liang diserahkan kepada Provinsi Maluku dengan mekanisme bagi hasil 70 persen untuk pengelola, 30 persen bagi ahli waris. Untuk penyelesaian lahan ini, pemerintah daerah sedang berdialog dengan ahli waris atau masyarakat mengenai harga jual tanah.

“Jika status tanahnya belum jelas, kami belum dapat membangun dan mengembangkan wisata Pantai Liang ini. Untuk saat ini yang dapat kami lakukan hanya membuat rapi saja,” kata Rosmin. (*)