Tempo.Co

Ketua DPR Dorong Pembangunan Daerah Tak Tinggalkan Tradisi
Jumat, 12 Agustus 2016
Indonesia harus belajar dari Jepang yang modern tapi tetap berdiri di atas tradisinya.

Ketua DPR Ade Komarudin mendorong agar pembangunan daerah tidak meninggalkan tradisionalisme lokal. Hal itu diungkapkan usai menerima audiensi dari Paguyuban Sundawani Wirabuana di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta pada Kamis, 11 Aguatus 2016.

“Tadi saya sampaikan bahwa negeri ini harus besar tapi tak boleh meninggalkan tradisionalisme. Kita harus belajar dari Jepang yang modern tapi tetap berdiri di atas tradisinya,” ujar Akom.

Ia pun menyambut baik aktivitas dari paguyuban ini beserta programnya mengenai musyawarah jawara yang nanti akan dilaksanakan. Politisi Partai Golkar ini pun mendorong agar kegiatan tersebut dapat terkoordinasi dengan baik dengan paguyuban lain yang concern soal pembangunan di Jawa Barat.

“Nah saya menyambut baik aktivitas dari paguyuban ini dengan programnya yang akan ada semacam musyawarah jawara. Tolong ini dikoordinasikan dengan baik dengan organisasi paguyuban lain yang concern dalam membangun Jawa Barat,” katanya.

Selain itu, dalam audiensinya kali ini, Akom memaparkan gagasannya untuk menyelenggarakan forum besar yang melibatkan banyak pihak dalam pembangunan Pasundan, atau semacam forum Diaspora. “Tadi saya juga sampaikan, saya akan menggagas forum besar yang melibatkan pihak yang terlibat dalam pembangunan Pasundan, tak hanya yang berada di Jabar, tapi juga di daerah lain,” tuturnya.

“Yang penting concern agar Jawa Barat maju dengan mempertahankan tradisinya seperti Jepang dan Korea Selatan,” ucap alumni UIN Jakarta ini kepada awak media. 

Nantinya hasil dari forum itu akan dijadikan rekomendasi bagi gubernur yang akan menjabat di tahun 2018. “Kebetulan ini dekat dengan momentum Pilkada 2018, sekligus nanti jika memungkinan calonnya harus memiliki visi dan misi yang sesuai dengan hasil dari forum ini. Itu harus dijalankan dan diimplementasi oleh gubernur nanti,” ujarnya.

Beberapa permasalahan di Jawa Barat menjadi sorotan Akom, seperti pembangunan infrastruktur yang belum merata, salah satunya jalur utara yang sudah bagus tapi tak diimbangi dengan jalur selatan yang belum bagus.  “Di Jawa Barat, Infrastruktur di jalur utara sudah bagus, tapi di selatan belum bagus,” katanya.