Tempo.Co

Ini Tiga Agenda Besar Sidang Tahunan
Sabtu, 13 Agustus 2016
Ketua DPR akan menyampaikan pidato pembukaan dalam Sidang Bersama 16 Agustus 2016.

Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71 merupakan momen strategis untuk melakukan internalisasi nilai-nilai kebangsaan, kemerdekaan, dan demokrasi, yang memiliki hubungan persenyawaan yang kuat. Nilai-nilai ini akan terus menyertai perjalanan negara ke depan. 

Demikian ditegaskan Sekretaris Jenderal DPR RI Winantuningtyas Titi Swasanany soal tiga agenda besar saat peringatan HUT RI ke-71 yang diselenggarakan MPR, DPR dan DPD pada Selasa, 16 Agustus 2016.

Rangkaian acaranya diawali dengan Sidang Tahunan MPR dimulai pukul 09.00-10.25 WIB, yang dihadiri anggota MPR serta presiden dan wakil presiden, serta tamu undangan lainnya.

Acara berikutnya adalah Sidang Bersama DPR dan DPD. Kali ini, giliran ketua DPR yang menyampaikan pidato pembukaan. Sidang yang dimulai pukul 10.40 WIB ini diisi agenda utama pidato kenegaraan Presiden RI dalam rangka menyambut HUT RI ke 71, dilanjutkan dengan pidato penutupan Sidang Bersama oleh Ketua DPR,

Sedangkan agenda ketiga yaitu Rapat Paripurna DPR yang dimulai pukul 14.00 WIB. Di acara ini, ketua DPR akan menyampaikan pidato pembukaan Masa Persidangan I tahun 2016/2017, dilanjutkan dengan pidato presiden dalam rangka penyampaian pengantar/keterangan pemerintah atas RUU tentang APBN 2017.

Selanjutnya penyerahan RUU tentang APBN 2017 beserta Nota Keuangan dan dokumen pendukungnya dari presiden kepada ketua DPR, dan penyerahan RUU APBN 2017 beserta Nota Keuangan dan dokumen pendukungnya serta surat permintaan pertimbangan dari ketua DPR kepada ketua DPD, disusul dengan penandatangana tanda penerimaan.Acara yang dijadwalkan berakhir pukul 16.00 WIB ini ditutup dengan pidato penutupan dari ketua DPR.

Menurut Sekjen DPR, banyak dinamika terjadi terkait ketiga kegiatan pidato yang akan dilaksanakan 16 Agustus nanti, baik mengenai kegiatan-kegiatan yang belum terealisasikan, maupun perdebatan mengenai penyampaian laporan kinerja tiap lembaga negara.

Ditambahkan pula, peringatan kemerdekaan Republik Indonesia akan menekankan tentang makna kemerdekaan sebagai pembebasan lahir batin dari segala praktik kezaliman. “Kemerdekaan dapat lebih mewarnai kehidupan masyarakat sehari-hari, baik di bidang politik, sosial, ekonomi dan budaya,” kata Winantuningtyas. (*)