Tempo.Co

Menilik Sejarah Politik dalam Prangko
Kamis, 18 Agustus 2016
Di balik desain prangko, ada cerita yang menjelaskan perjalanan bangsa pada kurun waktu tertentu.

Dalam momen Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-71, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menyelenggarakan pameran filateli dengan mengangkat tema “Politik dalam Prangko”. Adapun pameran yang diselenggarakan pada 18-26 Agustus 2016 ini bisa dilihat secara langsung di lobiGedung Nusantara, Senayan, Jakarta.

Dalam pembukaan pameran pada 18 Agustus 2016, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengungkapkan, filateli banyak merekam kenangan sejarah sebuah bangsa. Di balik desain prangko, ada cerita yang menjelaskan perjalanan bangsa pada kurun waktu tertentu. “Di dalam prangko terekam perjalanan sejarah suatu bangsa,” ujarnya.

Senada dengan Fadli Zon, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, yang turut hadir dalam pembukaan pameran, menyatakan sejarah Indonesia bisa ditelusuri dari prangko. “Namun, meskipun di tingkat dunia filateli masih populer, di Indonesia masih sangat kurang,” katanya. Karena itu, pameran filateli di DPR ini, menurut Fadli, menjadi bagian dari upaya memasyarakatkan filateli di masyarakat.

Pada pembukaan pameran, dilakukan seremoni penandatanganan sampul prangko oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Menkominfo Rudiantara. Selain Menkominfo, hadir dalam pembukaan pameran tersebut Sekjen DPR Winantuningtyastiti Swasanani, jajaran PT Pos Indonesia, dan para filatelis.

Fadli Zon sendiri merupakan salah satu tokoh filateli di Indonesia. Koleksi prangkonya beragam dari masa ke masa. Ada prangko yang diterbitkan pemerintah Hindia Belanda pada 1864, prangko masa pemerintahan Jepang, prangko masa revolusi, dan banyak lagi, yang keberadaannya sudah diakui dunia internasional. (*)