Tempo.Co

Tradisi Keilmuan Melahirkan Politik Matang
Jumat, 19 Agustus 2016
Sebagai lambang lahirnya kedaulatan rakyat dan demokrasi, penguatan DPR adalah suatu keharusan.

Saat menghadiri promovendus anggota Komisi I DPR Jazuli Juwaini di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rawamangun, Jakarta, Kamis, 18 Agustus 2016, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menegaskan, tradisi keilmuan akan melahirkan politik yang matang di Parlemen.

Disertasi Jazuli mengambil judul “Perubahan dan Pengembangan Organisasi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia: Studi Kasus di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Pasca Perubahan UUD 1945”. Disertasi ini menyoroti tentang reposisi dan reformasi DPR RI dalam struktur tata negara pasca-amandemen.

“Tradisi keilmuan akan melahirkan politik yang makin matang di lingkungan DPR. Apalagi disertasinya mengangkat reformasi dan modernisasi DPR, di mana DPR akan makin mengarah menjadi tempat pergolakan pemikiran bangsa,” kata Fahri. DPR, ujar dia, adalah lambang lahirnya kedaulatan rakyat dan demokrasi, sehingga penguatan DPR adalah suatu keharusan. Disertasi tersebut menjadi kesimpulan yang menguatkan keharusan penguatan DPR dan lembaga perwakilan secara umum.

Selain Fahri, hadir dalam sidang untuk mempertahankan disertasi ini antara lain Ketua DPR Ade Komarudin, anggota Komisi I DPR Tifatul Sembiring, anggota Komisi X DPR Surahman Hidayat, serta sejumlah pimpinan lembaga negara dan para kolega. (*)