Tempo.Co

Terminal 3 Dinilai Belum Siap Pakai
Jumat, 26 Agustus 2016
Toilet dan musala jauh dari ruang tunggu, akses jalan masih berputar-putar, petunjuk arah membingungkan, dan informasi dari pengeras suara tidak jelas.

Komisi VI DPR RI Komisi VI menilai Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta belum saatnya dibuka untuk publik, karena masih banyak sarana dan fasilitasnya belum rampung.

Dari hasil inspeksi mendadak (sidak), Kamis 25 Agustus 2016, akses jalan di ruang tunggu penumpang terlalu sempit, karena sebagian digunakan untuk kios-kios. Lampu penerangan dinilai terlalu silau, sehingga membuat penumpang tidak nyaman.

Sidak yang dipimpin Ketua Komisi VI Teguh Juwarno, dan dua wakilnya M. Farid Al Fauzi dan M. Hekal ini berharap terminal ini  mulai digunakan 100 persen sebelum dibuka untuk akses penerbangan. Delegasi Komisi VI mengelilingi hampir semua sudut terminal ini, termasuk  toilet, musala, hingga berbincang dengan para penumpang.

“Kami ingin Terminal 3 jadi kebanggaan. Walau banyak kekurangan yang harus dikejar Angkasa Pura 2 selaku pengelola. Misalnya, terjadi ketidakteratutan kendaraan umum dan pribadi, sehingga terjadi kemacetan,” ungkap Teguh Juwarno.

Anggota Komisi VI DPR RI Bambang Haryo Soekartono mengatakan keselamatan penumpang dalam penerbangan harus tetap prioritas utama. Dan bila dilihat dari sisi bangunan, Terminal 3 tidak nyaman. Toilet umum terlalu jauh dan kecil, akses jalan berputar-putar dan petunjuk arah tidak jelas, dan volume suara pengumuman sulit didengar. Jika belum siap, sebaiknya Terminal 3 ditutup hingga dinyatakan layak digunakan.

“Namanya juga ultimate mestinya mendapat peringkat layanan platinum. Tapi, pelayanan di sini masih silver atau perak. Penumpang mengeluh toilet dan musala jauh dari ruang tunggu. Akses jalan masih berputar-putar, petunjuk arah tidak jelas, harga barang-barang sangat mahal, dan tidak ada konektivitas ke terminal internasional,” ujar Bambang.

Plt. Dirut Angkasa Pura II Joko Murjatmodjo menjelaskan jika Terminal 3 akan melayani penerbangan internasional dan domestic. Terminal 3 terdiri 28 gates yakni 10 gate untuk penumpang tujuan internasional dan 18 gate untuk tujuan domestik.

Dalam proyeksinya, terminal ini akan memiliki kapasitas 25 juta penumpang per tahun. Desain interior dibuat dengan tema art and culture. Beberapa mobil tak terpakai dihias dengan motif batik di tengah terminal.

Terminal sudah dilengkapi garbarata ganda, khusus untuk melayani pesawat super jumbo seperti Airbus 380. Dan ada 5 lantai di terminal ini. Lantai 1 untuk kedatangan, lantai 2 keberangkatan, dan sisanya untuk lounge serta perkantoran.

Joko juga menjelaskan, di Terminal 3 tidak ada layanan vorter, karena kerap mengganggu penumpang. Namun, trolley tetap disediakan dengan jumlah yang memadai. Bangunan terminal yang menempati luas 422.804,40 meter persegi ini, menggunakan tenaga listrik 65 MW. (*)