Tempo.Co

Komisi XI Minta Kalimantan Timur Tambah Pendapatan
Selasa, 12 April 2016
Jika pemerintah Provinsi Kalimantan Timur tidak menggenjot perekonomian, akan menambah jumlah kemiskinan dan menyengsarakan masyarakat

Wakil Ketua Komisi XI Marwan Cik Asan meminta pemerintah Provinsi Kalimantan Timur meningkatkan pendapatan daerah. Desakan ini dikatakan Marwan karena pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Timur -0,80 persen (minus). Apabila penurunan perekonomian provinsi ini dibiarkan, akan berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat.

“Jika pemerintah Provinsi Kalimantan Timur tidak menggenjot perekonomian daerah, lama-kelamaan pertumbuhan ekonomi yang negatif akan menyengsarakan masyarakat, menciptakan kantong-kantong kemiskinan,” kata Marwan saat melakukan kunjungan kerja Komisi XI di Balikpapan, Kalimantan Timur pada Selasa, 22 Maret 2016.

Menurut dia, selama ini Provinsi Kalimantan Timur hanya mengandalkan komoditas mineral dan batu bara (minerba), serta hasil perkebunan, seperti karet dan kelapa sawit. Padahal saat ini harga komoditas itu sedang mengalami penurunan.

Marwan mengusulkan untuk menaikkan pendapatan. Salah satu solusi adalah memaksimalkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) bagi usaha mikro, kecil, dan menengah. Pendapatan daerah juga bisa diperoleh dari pajak. Marwan mengapresiasi keberhasilan Dinas Perpajakan Kalimantan Timur meningkatkan penerimaannya.

Seperti ucapan Marwan, Anggota Komisi XI DPR RI dari Dapil Kalimantan Timur Karsiyah mengatakan pemerintah Provinsi Kalimantan Timur harus mencari cara untuk meningkatkan perekonomian. Pemerintah daerah tidak bisa hanya mengandalkan minerba sebagai sumber pendapatan satu-satunya. “Masih banyak komoditas lain yang bisa menghasilkan kenaikan perekonomian daerah,” katanya.

Dalam kunjungan kerja itu, dijelaskan bahwa kantong kemiskinan tersebar di sejumlah wilayah. Kantong-kantong kemiskinan absolut berada di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Samarinda, Kabupaten Kutai Timur, dan Kabupaten Paser. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) masih berada di atas nasional walaupun ada kecenderungan menurun. Ada ketimpangan pendapatan di mana Gini ratio Kalimantan Timur lima tahun terakhir di bawah nasional dan cenderung semakin mengecil. Artinya, pendapatan masyarakat semakin mendekati merata. (*)