Tempo.Co

Pagelaran Wayang DPR untuk Hiburan dan Pelestarian
Minggu, 04 September 2016
DPR akan terus memperjuangkan kelestarian kesenian wayang termasuk menyerap aspirasi para pelaku kesenian wayang itu sendiri.

Guyuran hujan lebat tidak menyurutkan antusiasme masyarakat umum yang memenuhi bangku penonton pagelaran semalam suntuk Wayang Golek Purwa dengan lakon "Dasamuka Pejah”, pada Sabtu 3 September 2016. Pagelaran yang diselenggarakan di Lapangan Bola DPR RI dalam rangka HUT Kemerdekaan RI dan HUT DPR RI ke-71 ini dipandu kolaborasi dalang Dadan Sunandar Sunarya dan Wawan Dede Among.

Ketua DPR RI Ade Komarudin yang membuka langsung acara mengatakan pagelaran wayang rutin digelar DPR untuk masyarakat umum. “Saya berharap para hadirin dan semua masyarakat menikmati pagelaran ini,” kata Ade dalam sambutannya di pagelaran wayang yang juga dihadiri duta besar dan perwakilan negara-negara sahabat seperti dari Jerman, Bulgaria, Sri Lanka, Iran, Afganistan, hingga Bosnia.

Dalam kesempatan itu Ade Komarudin mengatakan bila pemilihan kesenian pagelaran wayang tak lain sebagai bentuk melestarikan kesenian wayang. Pasalnya, kesenian wayang kerap tergerus dengan berkembangnya zaman. “Ini warisan budaya yang perlu dilestarikan. Adapun acara dilakukan secara bergiliran. Kali ini giliran wayang golek setelah sebelumnya wayang kulit,” ujarnya.

DPR, lanjut Ade, akan terus memperjuangkan kelestarian kesenian wayang. Termasuk menyerap aspirasi para pelaku kesenian wayang itu sendiri. “Menyangkut masa depan wayang Indonesia, DPR akan membantu menyampaikan aspirasi ini ke Mendikbud. Komisi 10 DPR pasti akan perjuangkan dengan baik aspirasi kesenian ini,” ungkap Ade yang diampingi Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Di sela pagelaran wayang ditampilkan tari daerah mulai Tari Merak, Tari Topeng Kelana, dan Tari Jaipong. (*)