Delegasi DPR RI memberikan perhatian khusus pada dua isu penting dalam sidang AIPA Preparatory Meeting and Meeting with the ASEAN Heads of Government/State during the 28th and 29th ASEAN Summit yang berlangsung di Viantiane, Laos, 5-6 September. Selaku Ketua Delegasi, Wakil Ketua DPR Agus Hermanto menjelaskan bahwa wakil rakyat dari Indonesia secara khusus memberikan perhatian pada dua isu penting, yaitu teror penculikan oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina serta ketegangan di Laut Cina Selatan.
“DPR menyambut baik Trilateral Memorandum of Understanding yang melibatkan tiga negara, Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Ini memberikan landasan hukum bagi patroli air gabungan untuk mengamankan perbatasan dan warga negaranya,” kata Agus dalam keterangannya, Senin, 5 September 2016.
Terkait isu Laut Cina Selatan, menurut Agus, DPR mengimbau semua pihak menjaga komitmen penyelesaian damai. Ia menekankan, kesepakatan bisa dicapai hanya melalui pengendalian diri dan tidak melakukan tindakan yang bisa meningkatkan ketegangan, serta tetap berkomitmen untuk negosiasi menyelesaikan klaim tumpang tindih berdasarkan hukum internasional.
Pertemuan tersebut juga merumuskan AIPA Message yang secara resmi disampaikan dalam pertemuan dengan pemerintah dari kawasan ASEAN, yang juga sedang menghadiri perhelatan ASEAN Summit ke-28 dan ke-29. AIPA Message berisi 26 isu penting yang menjadi perhatian anggota parlemen di kawasan ASEAN. Hasil ini merupakan masukan dari para wakil rakyat ASEAN kepada kepala negara dan pemerintahan yang sedang bersidang di Laos.
ASEAN Summit ke-28 dan ke-29 di Laos dihadiri kepala negara dan pemerintahan, juga pimpinan parlemen, termasuk kepala negara sahabat. Adapun pertemuan kali ini mengusung tema “Turning Vision into Reality for a Dynamic ASEAN Community”. (*)