Ketua DPR RI Ade Komarudin meminta pemerintah memperbaiki fasilitas jemaah haji reguler. Ada beberapa hal yang menjadi perhatian pria yang akrab dipanggil Akom ini saat memantau pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi, Selasa malam, 13 September 2016.
Menurut Akom, tenda jemaah haji reguler dinilai kurang layak. Jarak maktab jemaah reguler juga terlalu jauh, lebih dari 10 kilometer untuk pulang-pergi, juga tanpa persediaan air minum yang cukup. Kesehatan jemaah haji Indonesia juga perlu mendapat perhatian serius pemerintah. Apalagi, rasio dokter yang ada tidak memadai untuk menangani semua calon haji yang terganggu kesehatannya.
Akom berada di Arab Saudi bersama pimpinan Komisi VIII DPR untuk melakukan pengawasan atas pelaksanaan haji tahun ini. Pertemuan juga secara intens dilakukan dengan semua anggota tim pengawas haji. Namun, secara umum, Akom menilai pelaksanaan haji tahun 2016 ini ada peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
Catatan penting lain dari pelaksanaan haji adalah perlu sinergitas antara Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, TNI/Polri, dan instansi terkait lain untuk bekerja sama dalam meningkatkan pelayanan bagi jemaah haji Indonesia. “Yang terpenting lagi, perlu peningkatan peran diplomatis kita dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi,” kata Akom.
Selain itu, Akom mengapresiasi usaha Presiden Joko Widodo meminta tambahan kuota haji kepada Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dengan memanfaatkan kuota tak terpakai dari negara tetangga untuk diberikan kepada Indonesia. Ini suatu terobosan yang tepat untuk keluar dari dilema daftar tunggu calon haji yang sangat panjang di Indonesia.
“Saya mengapresiasi usaha Presiden Jokowi yang telah berhasil memperjuangkan penambahan kuota haji Indonesia di tahun berikutnya. Ini patut dihargai,” ujar Akom, memuji. (*)