Tempo.Co

Komisi X DPR RI Bahas Beasiswa dengan Mahasiswa
Selasa, 20 September 2016
Pemberian beasiswa diharapkan memacu semangat mahasiswa untuk berkompetisi, tidak hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri.

Komisi X DPR RI melakukan Rapat Dengar Pendapat Umum Panja Beasiswa Pendidikan Tinggi dan SM3T dengan Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia, pakar pendidikan Indonesia, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia, BEM Universitas Sriwijaya, BEM Universitas Siliwangi, BEM Politeknik Negeri Lampung, BEM Universitas Lambung Mangkurat, dan BEM Universitas Negeri Malang. Rapat ini digelar di Ruang Rapat Komisi X DPR RI, Selasa, 20 September 2016, untuk mendengarkan aspirasi dan keluhan mahasiswa terkait beasiswa yang mereka terima.

Ketua Rapat Komisi X DPR RI Ferdiansyah mengatakan DPR telah sepakat akan menaikkan sasaran beasiswa, baik Bidikmisi, beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADiK), maupun Peningkatan Prestasi Akademik (PPA). Namun peningkatan ini belum bisa diberikan bagi dosen yang akan melanjutkan pendidikan S-2 dan S-3. “Justru beasiswa untuk melanjutkan pendidikan S-2 dan S-3 turun karena anggaran belum final,” ujarnya.

Sementara itu, anggota Komisi X DPR RI Rinto Subekti mengatakan selama ini beasiswa Bidikmisi diberikan kepada para mahasiswa miskin yang tidak mampu membayar uang kuliah. Sementara beasiswa PPA diperuntukkan untuk mahasiswa yang berprestasi secara akademik dengan minimal indeks prestasi (IP) 2,75. “Selama ini beasiswa Bidikmisi diberikan kepada mahasiswa yang miskin saja, sedangkan IP 1,5. Ini ironis. Tidak mampu, tapi malas kuliah,” ujarnya.

Namun saat ini DPR mencoba membuat terobosan agar beasiswa Bidikmisi tidak hanya diberikan kepada mahasiswa yang miskin, tapi khusus diperuntukkan bagi mahasiswa miskin yang berprestasi dengan IP minimal 2,75.

Anggota Komisi X DPR RI Noor Achmad mengatakan saat ini ada sekitar 4.600 perguruan tinggi swasta dan negeri. Dia berharap, beasiswa untuk mendukung pendidikan mahasiswa harus lebih banyak lagi. Pemberian beasiswa diharapkan memacu semangat mahasiswa untuk berkompetisi, tidak hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri. (*)