Tempo.Co

Pemerintah Harus Bantu Pasar Produksi Lokal
Rabu, 28 September 2016
Selama ini kendala pelaku usaha melakukan ekspor melalui daerah lain terletak pada kepercayaan buyer yang rendah.

Sejak era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) diberlakukan, masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya para pengusaha industri kecil dan menengah (IKM), harus terus didorong agar bisa berdaya saing tinggi dan dapat memenuhi standar-standar tertentu (SNI).

“Jadi bagaimana peran pemerintah ini melakukan terobosan untuk menembus pasar-pasar baru sehingga produksi lokal yang mempunyai nilai seni luar biasa masuk ke pasar yang lebih luas,” ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Farid Al-Fauzi.

Dia meminta pemerintah bisa menjual nilai karya seni dan hasil buah kerajinan tangan masyarakat Indonesia. Farid juga mendorong agar ada ide untuk mempromosikan produk-produk lokal ke kancah internasional. Menurut politikus Partai Hanura ini, selama ini kendala pelaku usaha melakukan ekspor melalui daerah lain terletak pada kepercayaan buyer yang rendah terhadap daerah NTB. Hal ini membuat pelaku usaha NTB jarang melakukan direct selling untuk ekspor atas nama NTB.

Persoalan tersebut, kata Farid, karena NTB tidak terkenal seperti Bali, yang mudah mendapat perhatian dan kepercayaan dari pihak asing. Namun, seiring dengan berkembangnya pariwisata NTB, tentu pihak asing secara tidak langsung akan mulai membuka peluang untuk bisnis kreatif NTB. “Ini yang akan kita desain bersama nanti dengan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan di Komisi VI DPR RI, agar IKM juga memiliki kemampuan manajerial yang mumpuni dan memiliki kelengkapan administrasi sebagai pelaku usaha untuk meminimalkan kendala-kendala di kemudian hari,” katanya.

Politikus asal Dapil Jawa Timur XI ini mengimbau pemerintah daerah, provinsi, dan pusat dapat melakukan terobosan guna menembus pasar baru yang lebih luas, sehingga IKM di Provinsi NTB dapat bersaing serta meningkatkan ekonomi masyarakat. (*)