Tempo.Co

Komisi V DPR: Pariwisata Manado Perlu Infrastruktur
Senin, 03 Oktober 2016
Pembangunan sesuai dengan visi untuk menjadikan Sulawesi Utara sebagai destinasi pusat pertumbuhan baru luar Jawa yang prospektif.

Perkembangan Kota Manado melesat pesat. Hal itu disampaikan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey bahwa Ibu Kota Sulawesi Utara ini tambah macet karena pariwisata berkembang pesat. Saat ini sudah ada lima sampai tujuh penerbangan dari Cina yang langsung ke Manado.

“Karena itu perkembangan yang luar biasa, harus diimbangi dengan pembangunan infrastruktur yang memadai. Kita lihat sendiri betapa macetnya jalur Bitung menuju Manado,” ujar Wakil Ketua Komisi V DPR Lasarus saat memimpin Tim Kunspek Komisi V berkunjung ke lokasi pembangunan Jalan Tol Interchange Manado, Jumat, 30 September 2016.

Menurut dia, saat ini sedang dibangun tiga ringroad. Ringroad I dan II sudah selesai dan Ringroad III dalam proses pembangunan. “Interchange ini dimaksudkan untuk memecah jalur Bitung-Manado, juga yang menuju lintas Sulawesi,” katanya, menambahkan. Proyek yang direncanakan selesai pada Desember mendatang diharapkan bisa mengurai kemacetan yang ada di Manado. Dari laporan yang diterima, jalur sepanjang 7 kilometer yang dibangun dengan dana dari APBN dan 7 kilometer dari loan Cina sudah selesai, tinggal bagian BPJT di ujung yang baru dilakukan perhitungan.

Wakil Ketua Komisi V Yudi Widiana menambahkan, jalan tol Manado-Bitung termasuk rencana strategis nasional yang sampai saat ini belum terwujud. Namun ada komitmen Gubernur Sulawesi Utara dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk segera menuntaskan. “Jalan tol sepanjang 40 kilometer ini bisa segera diselesaikan karena akan sangat membantu kelancaran lalu lintas jalur tersebut,” ujarnya.

Pembangunan ini sesuai dengan visi gubernur yang akan menjadikan Sulut destinasi pusat pertumbuhan baru luar Jawa yang prospektif. Komisi V mendorong Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat agar tiga seksi jalan tol yang direncanakan ini bisa selesai, dan jika secara teknis ada problem di lapangan, diharapkan bisa segera dituntaskan secepatnya. (*)