Tempo.Co

Ketua DPR: Menjaga Harta Karun Indonesia di Bali
Senin, 10 Oktober 2016
Meski terjadi akulturasi budaya, tradisi asli tetap dijaga dengan menerima yang baik dan menghindar dari yang buruk.

“Bali adalah harta karun Indonesia yang harus dijaga bersama. Kearifan lokal, seni, dan budaya harus dilestarikan, serta alam yang ada di Pulau Dewata ini harus dirawat juga,” papar Ketua DPR-RI Ade Komarudin saat Press Gathering Setjen DPR-RI dan Wartawan Koordinatoriat DPR-RI. Acara yang bertemakan “Melindungi Bali sebagai Destinasi Wisata Berkearifan Lokal” berlangsung di Hotel Ramada Bintang, Kuta, Bali, Jumat 7 Oktober 2016 malam dengan dihadiri lebih dari 100 wartawan.

“Sekarang memang sudah mulai berkembang pariwisata di beberapa daerah lain, tetapi Bali akan terus menjadi destinasi tersendiri bagi wisata Indonesia dan dunia,” lanjut Ketua DPR yang akrab disapa Akom ini. Turut hadir Sekretaris Jenderal DPR-RI Winantuningtyas Titi Swasanany serta diskusi bersama Wakil Ketua Komisi X DPR-RI Sutan Adil Hendra, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, sekaligus Asisten III Pemprov Bali Ketut Wija.

Dalam diskusi itu, Sutan Adil menyampaikan tradisi serta adat istiadat yang ada di Bali adalah hiburan yang membuat turis menjadi tidak bosan untuk berkunjung ke Bali berkali-kali, selain alamnya yang menjadi daya tarik. Sutan Adil menekankan kepada pemangku kepentingan wisata yang ada di Bali untuk mempertahankan tradisi, kebudayaan, dan adat istiadat yang ada di tengah-tengah masyarakat Bali.

Menanggapi hal tersebut, Ketut Wija menjelaskan bahwa tradisi yang ada di Bali sudah disadari memiliki keunikan. Meskipun banyak turis asing masuk ke Pulau Dewata sehingga terjadi akulturasi budaya, tapi tradisi asli tetap dijaga dengan menerima yang baik dan menghindar dari yang buruk. (*)