Tempo.Co

Langkah IMF Pererat Kerja Sama dengan DPR RI
Jumat, 15 April 2016
IMF membidik DPR untuk mempererat kerja sama di Indonesia.

Pada penyelenggaraan Global Parliamentary Conference on the World Bank and the IMF di Washington DC, Amerika Serikat, 10-12 April, IMF melakukan pertemuan intensif dengan Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Nurhayati Ali Assegaf. IMF country team untuk Indonesia yang dipimpin Luis Breuer berencana berbincang dalam konteks memaparkan penilaian ekonomi IMF saat ini untuk Indonesia dan berdiskusi lebih jauh beragam peluang kerja sama dengan DPR.

Dalam pertemuan dengan Ketua BKSAP tersebut, tim IMF Indonesia berencana melakukan kunjungan ke Jakarta pada November 2016 untuk melakukan pendalaman beragam agenda IMF di Indonesia. IMF juga mengeksplorasi kemungkinan kegiatan bersama antara IMF dan DPR di luar kegiatan rutin IMF.

Nurhayati Ali Assegaf, selaku Ketua BKSAP DPR RI, menyambut baik usulan kegiatan bersama dengan IMF. Ia juga menekankan, dalam konteks aktivitas bersama tersebut, lingkup kerja sama dapat diperluas hingga di level ASEAN. Dalam konteks ekonomi global, ASEAN bersama Jepang, India, dan Cina merupakan negara-negara dengan kekuatan ekonomi yang maju pesat.

Dalam kesempatan tersebut, tim IMF Indonesia menyatakan ingin berkontribusi lebih jauh di Indonesia dan berharap kehadiran organisasi keuangan tersebut dapat bermanfaat bagi DPR. Dalam konteks itu, Ketua BKSAP mengusulkan IMF dapat terus berkomunikasi dengan BKSAP DPR RI. “IMF dan BKSAP dapat menggelar beragam kegiatan. Jika bukan menjadi rangkaian kegiatan rutin IMF, dapat menjadi kegiatan baru bersama yang disesuaikan waktu dan temanya,” usul Nurhayati.

Global Parliamentary Conference on the World Bank and the IMF kali ini mempertemukan sedikitnya 200 anggota parlemen dari lebih 100 negara. Pertemuan tersebut membahas hasil kerja yang telah dilakukan IMF dan World Bank serta mendiskusikan isu-isu hangat dalam pembangunan internasional. Beberapa pembicara di antaranya World Bank President Jim Yong Kim dan IMF Managing Director Christine Lagarde. Pada kesempatan tersebut, Ketua BKSAP didapuk oleh penyelenggara untuk menjadi moderator dalam isu perubahan iklim dan energi terbarukan.

Agenda pada tahun ini mencakup empat tema utama, yakni mengurangi ketimpangan melalui pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, perubahan iklim, transparansi dalam pemerintahan, serta implementasi dalam usaha pencapaian pembangunan berkelanjutan. (*)