Tempo.Co

Jumlah Kerusakan Sekolah di Indonesia Masih Tinggi
Sabtu, 22 Oktober 2016
Seharusnya Kemendikbud bisa menekankan kepada pemda setempat agar anggaran dialokasikan untuk perbaikan sekolah tersebut.

Setidaknya hampir 1,3 juta sekolah dengan tingkat kerusakan ringan, sedang, berat hingga total. Sementara yang dikategorikan baik, jumlahnya kurang dari 500 ribu sekolah.  Data tersebut membuat Anggota Komisi X DPR Sofyan Tan miris. 

“Di tahun mendatang, anggaran untuk rehabilitasi sekolah hanya sebanyak 42 ribu, kan ini sangat jauh jika dibandingkan jumlah sekolah yang rusak. Kalau total sekolah yang rusak ada 1,3 juta, lalu butuh berapa tahun menyelesaikannya,” kata Sofyan seolah bertanya, saat rapat kerja antara Komisi X dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa 18 Oktober 2016. 

Sofyan mengingatkan, seharusnya untuk perbaikan sekolah bisa menggunakan Dana Alokasi Khusus yang telah ditransfer ke Pemerintah Daerah, yang besarannya mencapai Rp 260 triliun.

Disebutkan juga bahwa seharusnya Kemendikbud bisa menekankan kepada pemda setempat agar anggaran dialokasikan untuk perbaikan sekolah tersebut. Namun ternyata Kemendikbud mengaku sulit melakukan pengawasan terhadap pengalokasian anggaran itu.

“Kemendikbud tidak punya punya wewenang untuk mengawasi penggunaan anggaran tersebut. Penggunaan anggaran tersebut menjadi tidak tepat sasaran. Tapi Kemendikbud tidak bisa intervensi terhadap alokasi anggaran itu,” keluh Sofyan.

 Masih terkait isu pendidikan, politisi asal dapil Sumatera Utara itu juga mengkritisi banyaknya siswa putus sekolah. Survey UNICEF menyebutkan angka putus sekolah sebanyak 2,5 juta siswa. Hal ini mengindikasikan kegagalan wajib belajar 9 tahun. Padahal Pemerintah akan mencanangkan wajib belajar 12 tahun. (*)