Tempo.Co

Pesan di Peringatan Sumpah Pemuda Komplek Parlemen
Sabtu, 29 Oktober 2016
Harapan terhadap seluruh pegawai Setjen DPR RI untuk dapat melakukan perubahan paradigma dalam mengoptimalkan pelayanan.

Terkait upacara peringatan hari Sumpah Pemuda di Komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Jumat 28 Oktober, Inspektorat utama DPR RI Setyanta Nugraha menekankan filosofi sumpah pemuda harus terus diteladani dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih lanjut, Setyanta Nugraha berharap pada perubahan paradigma lewat inovasi atau terobosan baru yang sarat akan ide-ide kreatif dapat diteladani oleh seluruh pegawai di lingkungan Setjen DPR RI. “Hal itu semata untuk mengoptimalkan pelayanan terhadap dewan dalam rangka mendukung kinerja anggota DPR RI,” paparnya.

Saat upacara, dibacakan sambutan peringatan Sumpah Pemuda Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nachrowi  oleh Sekjen DPD (Dewan Perwakilan Daerah) RI Sudarsono. Dalam sambutan tesebut Menpora mengutip slogan Presiden Soekarno, “Berilah aku sepuluh pemuda, maka akan aku guncang dunia” untuk menunjukkan kehebatan dari pemuda.

“Kalau tadi sempat dicontohkan dalam sambutan Menpora bila CEO Gojek Nadhiem Makarim sebagai pemuda yang berhasil melakukan sebuah perubahan paradigma meski pada awalnya ada pro dan kontra dari inovasi yang dikeluarkannya. Tapi saya melihat hal itu sebagai sebuah terobosan baru dari seorang pemuda untuk menerobos satu sisi dalam stagnasi moda transportasi yang telah ada selama ini,” ungkapnya.

Maka, lanjutnya, inovasi dan ide-ide kreatif seperti inilah yang harus terus dikembangkan terutama oleh institusi pemerintah atau lembaga negara untuk kepentingan masyarakat luas. Begitu juga harapan terhadap seluruh pegawai Setjen DPR RI untuk dapat melakukan perubahan paradigma dalam mengoptimalkan pelayanan. (*)