Tempo.Co

Fadli: Pembentukan Holding BUMN Perlu Dikaji Ulang
Senin, 31 Oktober 2016
Pembentukan holding BUMN, jika tidak dilakukan dengan hati-hati, bisa menyebabkan aset strategis nasional hilang.

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengingatkan pemerintah agar berhati-hati dalam pembentukan holding BUMN. Menurut dia, jangan sampai holding BUMN sudah terbentuk, kemudian di-take over lagi oleh perusahaan asing.

“Kalau itu terjadi, habislah aset dan kekayaan nasional kita seperti yang pernah terjadi terhadap Indosat dulu. Dijual, dan sekarang kita tidak punya satelit lagi. Bahkan janji Presiden untuk melakukan buyback hingga sekarang juga belum kelihatan hasilnya,” ucap Fadli.

Menurut Fadli, pemerintah perlu memikirkan kembali rencananya untuk membentuk holding BUMN. “Saya kira perlu dipikirkan lagi. BUMN ini kan amanah dari konstitusi kita. Di sinilah privilege negara ikut campur dalam persoalan cabang-cabang produksi yang penting dan strategis untuk sebesar-besarnya pada kemakmuran rakyat. Saya khawatir, karena pendekatan BUMN kita itu kan pendekatan jual aset dan jual kepemilikan, apakah itu melalui IPO atau yang lainnya,” katanya.

Jadi, kata Fadli, kebijakan privatisasi aset BUMN harus ditinjau ulang. “Karena kecenderungan pemerintah ini ingin privatisasi terus. Saya juga heran, ini kan cara berpikir neoliberal total,” ujarnya.