Tempo.Co

Terminal di Kalimantan Tengah Belum Berfungsi Maksimal
Jumat, 04 November 2016
Banyak perusahaan bus di Kalimantan Tengah membuat terminal bayangan yang tidak seusai peruntukannya.

Ketua Tim Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi V DPR RI ke Provinsi Kalimantan Tengah Lasarus menegaskan, banyak terminal bus antar kota yang sudah dibangun dengan biaya cukup besar dan kondisinya sudah bagus, tetapi belum berfungsi maksimal.

Hal ini disampaikan Lasarus saat mengunjungi Terminal Tipe A WA Gara di Palangka Raya, Selasa, 1 November 2016. Ia mengatakan terminal bus antarkota antarprovinsi (AKAP) ini sudah bagus. Namun bus-bus yang masuk ke terminal ini sedikit dan terkesan lengang, sedangkan fasilitas pendukung sudah cukup tersedia.

Menurutnya, banyak kendala yang membuat bus-bus itu tidak mau masuk ke terminal. Selain akses jalan yang rusak, lokasi dari pusat kota ke terminal juga sangat jauh. Akibatnya, ada kecenderungan perusahaan bus membuat terminal bayangan yang tidak seusai peruntukannya.

"Ke depan, kondisi seperti ini harus diubah. Semuanya harus bisa masuk terminal. Namun langkah ini harus diiringi dengan fasilitas yang memadai, termasuk perbaikan jalan ke terminal. Pengaturan itu dimaksudkan agar pelayanan fasilitas umum, termasuk transportasi, bisa tertata rapi," ucapnya.

Menanggapi rencana pengambilalihan pengelolaan terminal ke Kementerian Perhubungan, Pimpinan Komisi yang membidangi perhubungan dan infrastruktur ini mengatakan hal tersebut masih perlu dikaji lebih lanjut. "Hasil-hasil kunker ini masih perlu didiskusikan dan dipertimbangkan manfaatnya, apakah akan lebih memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat atau tidak," ujarnya.

Tim Kunker Komisi V juga berkesempatan meninjau Dermaga Kereng Bangkirai, satu-satunya pelabuhan yang dekat dengan kota Palangka Raya. Dermaga yang memilki kedalaman hingga 17 meter ini bisa untuk berlabuh kapal 6.000 GT sehingga akan membantu Kalimantan Tengah dalam suplai barang. Barang-barang dari Jawa juga bisa bersandar di dermaga ini dan lebih murah ketimbang dari Sampit atau Banjarmasin.

Persoalannya, lanjut Lasarus, pelabuhan perlu diperluas dan akses masuk harus segera dibangun dengan jalan yang mampu menahan beban puluhan hingga ratusan ton. Komisi V berharap pelabuhan ini cepat berfungsi dan membawa manfaat sekaligus meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat. (*)