Anggota Komisi X DPR MY Esty Wijayati mendorong percepatan pendidikan dilakukan di Papua. Ia berharap, Komisi X DPR segera membentuk Panitia Kerja (Panja) pendidikan untuk Papua, maupun Papua Barat. Sebab, kedua provinsi di timur Indonesia ini mengalami banyak ketertinggalan.
“Untuk percepatan pendidikan di Papua, kita berharap Komisi X membentuk panja pendidikan. Dari panja itu, kita mendorong penelitian dan pengembangan (litbang) Kemendikbud untuk membuat analisa strategi apa untuk percepatan pendidikan di Papua dan Papua Barat. Ini harus segera dilaksanakan, supaya Papua bisa mengejar ketertinggalan,” kata Esty di sela-sela Kunjungan Kerja atau Kunker Komisi X DPR ke Jayapura, Papua, baru-baru ini.
Kunjungan ini dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih, Tim Kunker Komisi X mengunjungi sejumlah sekolah menangah atas di Jayapura. Selama kunjungan ke SMA YPPK Taruna Dharma, SMK 1 Jayapura, dan SMA 5 Jayapura, Esty mengamati masih banyak sarana prasarana maupun fasilitas yang belum memadai. Padahal lokasi ketiga sekolah itu masih berada di perkotaan.
Persoalan pendidikan di Papua sangat kompleks. Sehingga dalam memperlakukan dan membuat kebijakan untuk Papua tidak bisa disamakan dengan membuat kebijakan untuk daerah-daerah lain. Bukan hanya sarana dan prasarana, termasuk sumber daya manusia dan kelanjutan pendidikan murid yang akan menempuh pendidikan di tingkat berikutnya.
Kualitas anak-anak lulusan dari Papua pun dianggap tidak maksimal. Sejumlah perguruan tinggi menolak menerima lulusan Papua. Padahal seharusnya, jika diterima di perguruan tinggi, diharapkan para lulusan itu mampu memberi perbaikan di bidang kesehatan dan pendidikan. (*)