Tempo.Co

Kementerian Perindustrian Sampaikan Realisasi Anggaran
Selasa, 19 April 2016
Rapat kerja Komisi VI DPR RI dengan Kementerian Perindustrian di Kawasan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta (19/4)

Komisi VI DPR RI mengharapkan agar Kementerian Perindustrian tidak hanya memikirkan potensi produksi ekspor ke luar negeri. Akan tetapi, melakukan substitusi impor.

Hal ini disampaikan dalam rapat kerja DPR RI dengan Kementerian Perindustrian di ruang rapat Komisi VI saat membahas realisasi anggaran tahun 2016 triwulan I, Selasa 19 April 2016. Rapat ini dipimpin Ketua Komisi VI DPR Achmad Hafisz Tohir.

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan realisasi anggaran Kementerian Perindustrian hingga 31 Maret 2016 sebesar Rp. 258,046 miliar atau 7,89 persen dari pagu anggaran sebesar Rp 3,271 triliun. Sedangkan realisasi anggaran hingga 15 April 2016 yakni Rp 344.598 miliar atau sebesar 10,54 persen.

Selama tahun 2016 ada sejumlah kegiatan yang sudah dilakukan diantaranya yakni pendampingan pengembangan industri rumput laut di Tual dan pengembangan industri rotan di pusat pengembangan rotan Mamuju. Kementerian Perindustrian juga mengusun rancangan pengembangan kawasan industri di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Maluku Tengah. “Dalam penumbuhan populasi industri, kami juga melakukan kegiatan yakni pengembangan industri oleokimia, kemurgi, barang dari kayu, pulp dan kertas, karet/crumb rubber, pengolahan buah,” kata Saleh.

Selain itu kegiatan juga dilakukan pada pengembangan industri pengolahan susu, tembakau, kopi, teh, rumput laut, kelapa, gula, tepung non gandum, pengolahan kakao dan oleofood. (*)