Tempo.Co

DPR Keberatan Menpora Batalkan PON Remaja
Selasa, 08 November 2016
Dengan meniadakan PON Remaja, berarti akan ada kekosongan pembinaan di level junior.

Rencana pemerintah membatalkan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja 2017 di Jawa Tengah ditolak Wakil Ketua Komisi X DPR RI Sutan Adil Hendra. Sebab, menurut dia, event PON penting guna menghasilkan atlet potensial untuk level senior.

Dalam keterangannya, Selasa, 8 November 2016, Sutan menjelaskan, dengan meniadakan PON Remaja, akan ada kekosongan pembinaan di level junior. Padahal event ini juga berfungsi mempersiapkan atlet untuk diturunkan di Asian Youth Games dan Youth Olimpic Games 2017. Sedangkan POPNAS lebih dipersiapkan untuk Asian School Games.

“Kita menilai ini akan menjadi kekosongan pembinaan antara level junior dan senior secara sistematis. Apalagi peniadaan PON Remaja lebih disebabkan oleh alasan efisiensi dan waktu,” katanya.

Untuk itu, Sutan meminta Menteri Pemuda dan Olahraga melibatkan KONI Pusat agar memberi masukan dan pertimbangan. Ia meminta Menpora mendengarkan pandangan dari pihak lain, seperti KONI.

Sebelumnya, diketahui bahwa Kementerian Pemuda berencana membatalkan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja 2017 di Jawa Tengah karena alasan efisiensi anggaran. Kepala Komunikasi Publik Kementerian Pemuda Gatot S. Dewa Broto mengatakan pihaknya harus memilih salah satu, PON Remaja atau Popnas.

Menurut Gatot, untuk memilih antara Popnas dan PON Remaja ini pihaknya memang melakukan kajian sehingga diketahui keunggulan dan kelemahannya. Hanya saja, hingga saat ini pihaknya belum memberikan keputusan resmi terkait pembatasan PON Remaja yang rencananya digelar pada Juni 2017.

Popnas dipilih, kata dia, karena kejuaraan ini mempertandingkan cabang olahraga yang banyak dipertandingkan pada kejuaraan-kejuaraan internasional. Sedangkan pada PON Remaja cabang olahraganya dinilai tidak terlalu signifikan untuk jenjang berikutnya.

“Memang semuanya ada plus-minusnya. Tapi harus segera punya sikap terkait hal ini. Kami juga akan mengirimkan surat ke Gubernur Jawa Tengah supaya persiapan yang dilakukan tidak terlalu jauh. Mumpung masih segini,” kata Gatot.

PON Remaja yang sebelumnya menjadi jenjang atlet mempertandingkan 23 cabang olahraga dan batasan usia atlet yang bisa turun di kejuaraan ini adalah 17 tahun. Sedangkan Popnas yang dijadwalkan digelar di Jawa Tengah pada September 2017 mempertandingkan 20 cabang olahraga. (*)