Sekretaris Jenderal DPR RI Winantuningtyas Titi Swasanany mengatakan peringatan Hari Pahlawan yang jatuh setiap 10 November merupakan momentum untuk mengingat perjuangan para pahlawan bangsa membela Tanah Air. Menurutnya, proses berdemokrasi yang kita nikmati saat ini, merupakan salah satu hasil perjuangan para pahlawan bangsa.
“Semua pengorbanan diberikan oleh para pahlawan kita. Harta, tenaga, pikiran dan nyawa. Peringatan Hari Pahlawan ini terkait dengan proses demokrasi yang 4 November lalu kita laksanakan. Semoga ke depan kita lebih memahami keikhlasan, perjuangan dan semangat dari pahlawan untuk membangun persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Win, sapaan akrab Sekjen DPR, usia mengikuti upacara bendera memperingati Hari Pahlawan di Gedung Setjen DPR, Senayan, Jakarta, Kamis, 10 November 2016.
Kata Win, momentum ini sebaiknya tidak dipandang sebagai kegiatan rutinas semata, melainkan untuk memaknai bagaimana perjuangan para pahlawan dalam meraih kemerdekaan. Dalam hal ini, diungkapkan Win, Kesetjenan DPR memaknai jasa para pejuang dengan meningkatkan kapasitas SDM dari berbagai aspek, baik soft kompetensi maupun hard kompetensi. Tidak hanya terkait dengan pendidikan seperti penjenjangan, tetapi juga menambah wawasan dan perubahan mindset untuk penguatan semangat nasionalisme.
“Semangat para pahlawan memotivasi kita untuk terus berkarya dan bekerja bagi bangsa dan negara. Bahwa kita merupakan bagian dari negara yang ikut bertanggung jawab penuh terhadap eksistensi bangsa dan kemajuan bangsa ini,” ucap Win.
Selain itu, kata Win, peringatan Hari Pahlawan ini juga bersamaan dengan acara Parlemen Remaja 2016. Sebanyak 136 pelajar terpilih tingkat menengah atas (SMA, SMK dan MA) dari seluruh Indonesia mengikuti kegiatan yang dihelat setiap tahun ini.
Menurut Win, acara ini merupakan bagian dari pendidikan politik bagi generasi muda bangsa. Melalui acara ini, para peserta diberikan kesempatan untuk mempelajari proses kerja dewan dan pemahaman lebih tentang DPR. Diharapkan, nantinya para generasi muda yang beprestasi tidak takut untuk terjun ke dalam dunia politik.
“Peserta Parlemen Remaja merupakan pilihan melalui proses seleksi, jadi ini adalah potensi untuk bangsa ke depan. Calon pemimpin bangsa yang memiliki kualitas,” tandasnya. (*)