Sebagai salah satu langkah dalam upaya swasembada daging, Komisi IV DPR meninjau langsung kesiapan di Sentra Peternakan Rakyat (SPR) Jayagiri di Desa Belok/Sidan, Kabupaten Badung, Bali, Minggu, 13 November 2016. Dalam kunjungannya ke SPR Jayagiri, Komisi IV DPR berdialog langsung dengan para peternak sapi.
Pejabat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita menjelaskan, sapi Bali merupakan salah satu sapi unggul Indonesia. Sapi ini memiliki kemampuan adaptasi dan tingkat fertilitas tinggi, sehingga nilai jualnya pun sangat tinggi.
Selama ini, pemerintah telah mengucurkan bantuan di antaranya proyek inseminasi dari semen beku. Ini bertujuan untuk meningkatkan produksi. Bantuan tersebut masuk dalam program “wajib bunting”, yang sedang diusung Kementerian Pertanian bidang peternakan.
Selain bantuan program ini, pemerintah memberi bantuan penguatan pakan. Bantuan ini meliputi pemberian pakan sebanyak dua kilogram per hari selama 150 hari. Bantuan diberikan pada sejumlah anggota SPR.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi IV DPR Titiek Soeharto mengatakan Bali memiliki potensi yang sangat besar menjadi sentra produksi daging sapi. Sapi Bali memiliki kualitas yang sangat tinggi dan tidak kalah dengan sapi dari Australia. “Bali sangat memungkinkan untuk menjadi salah satu sentra produksi daging dalam skala besar sehingga peternaknya perlu terus dibina dan dikembangkan," kata Titiek. Lebih lanjut, dia berharap pembinaan terus dilakukan kepada peternak sapi di Bali sehingga potensi yang sangat besar ini dimaksimalkan dan tentunya swasembada daging sapi bisa terwujud. (*)