Tempo.Co

DPR: Jangan Terprovokasi Bom Samarinda
Selasa, 15 November 2016
Sebagai warga negara yang baik seharusnya turut menjaga keharmonisan antar-umat beragama.

Terkait ledakan yang diduga berasal dari bom molotov di Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur, pekan lalu, Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan meminta masyarakat tidak terprovokasi. Menurut dia, sebagai warga negara yang baik, seharusnya turut menjaga keharmonisan antar-umat beragama.

“Saya imbau seluruh rakyat Indonesia tidak panik, jangan takut, dan jangan terprovokasi dengan peristiwa ini. Sudah kewajiban kita sebagai anak bangsa untuk ikut menjaga keharmonisan dan kerukunan umat beragama serta membantu pemerintah menghadapi aksi-aksi seperti ini,” kata Taufik pada Senin, 14 November 2016.

Selain itu, Taufik mengungkapkan, aksi-aksi seperti itu termasuk kejahatan luar biasa yang memerlukan penanganan khusus dan ekstra, serta memerlukan dukungan rakyat Indonesia. Menurut dia, aksi itu ditujukan bukan hanya untuk warga Samarinda, melainkan juga seluruh rakyat Indonesia.

“Karena itu, saya ingatkan kita jangan sampai terpengaruh, apalagi mau dipecah-belah. Rakyat Indonesia tentu mengecam perbuatan keji tersebut karena apa pun alasannya, kekerasan bukan solusi penyelesaian masalah,” kata Taufik.

Dia menuturkan, kekerasan tidak pernah menjadi pilihan agama apa pun. Apalagi dengan kondisi Indonesia yang aman dan damai, juga kebhinekaan menjadi pemersatu semua elemen dan anak bangsa di bawah NKRI.

Taufik sangat mengecam dan mengutuk keras aksi tersebut karena di luar akal sehat dan sangat jauh dari nilai-nilai peri kemanusiaan, apalagi nilai-nilai keagamaan. Menurut dia, sentimen yang seharusnya mengarahkan pada kehidupan yang damai dan harmonis, sesuai dengan prinsip dan nilai keagamaan yang senantiasa menjadikan kedamaian sebagai tujuan bersama. Di sisi lain, wakil rakyat asal Dapil Jawa Tengah itu mengapresiasi kinerja Polda Kalimantan Timur yang berhasil menangkap pelaku dalam kondisi hidup sehingga dapat diketahui maksud dari aksinya tersebut. (*)