Ketua DPR RI Ade Komarudin menegaskan, perbedaan yang ada di Indonesia bukanlah suatu persoalan. Perbedaan yang ada dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat dikelola menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk kehidupan bangsa keseluruhan. Menurut dia, jika masyarakat salah memahami masalah kebangsaan, keutuhan bangsa akan terkoyak.
"Bisa-bisa keutuhan bangsa akan terkoyak kalau salah memahami masalah kebangsaan. Soal kebangsaan, di Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI kita sudah tuntas," ujar Akom dalam acara press gathering wartawan DPR, Jumat malam, 18 November 2016, di Kopo, Bogor.
Dalam acara bertema “Membangun Spirit Kebersamaan Pimpinan, Sekjen, dan Wartawan Koordinatoriat DPR” tersebut, Akom berharap, pemberitaan media tidak diramaikan oleh berita yang mempromosikan konflik. Hendaknya media tidak menonjolkan perbedaan, tapi mempromosikan titik temu atas perbedaan-perbedaan yang ada. Dia berharap pers DPR memberitakan suasana yang kondusif.
Sebab, kondisi bangsa Indonesia saat ini dalam posisi yang mengkhawatirkan. Bahkan kalau dilihat keadaannya bisa dikatakan diam-diam menghanyutkan. Saat negara dalam keadaan mengencangkan ikat pinggang, terjadi perubahan iklim dan maraknya bahaya narkoba.
“Semestinya semua itu membuat kita solid. Untuk itu, peranan pers hendaknya menjadikan titik temu, tidak menonjolkan perbedaan, tapi justru yang harus ditonjolkan adalah persamaan,” ujar Akom. (*)