Tempo.Co

Upaya Indonesia Mencapai Swasembada Beras dan Garam
Selasa, 29 November 2016
Swasembada akan menjadi mata rantai kesejahteraan Indonesia untuk mengurangi kemiskinan.

Kekayaan alam Indonesia, seperti beras dan garam, sangat berlimpah. Namun dua hasil alam Indonesia itu belum mampu menghasilkan sumber komoditas pangan yang membanggakan negara. Selasa, 29 November 2016, anggota Komisi IV DPR, Andi Akmal Pasluddin, mengatakan bahwa selain hasilnya belum membanggakan, sistem produksi beras dan garam di Indonesia masih tertinggal.

“Sistem produksinya masih tertinggal. Penggilingan padi dan rantai distribusi beras yang kurang efisien membuat negara ini banyak tertinggal,” ujar dia.

Tidak hanya itu, regulasi sistem distribusi penyaluran beras juga buruk. Situasi ini terlihat ketika terjadi perbedaan antara penjelasan pemerintah dengan kenyataan di lapangan. Saat pemerintah menyatakan produksi beras surplus, kenyataannya harga beras di pasar naik.

Karena itu, pemerintah harus mulai mengubah paradigma sistem perberasan nasional. Sebab, Akmal yakin, jika pemerintah membuat regulasi yang baik, cita-cita Indonesia menjadi negara swasembada segera menjadi kenyataan.

Efek swasembada akan menjadi mata rantai kesejahteraan Indonesia untuk mengurangi kemiskinan. Upaya ini juga akan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Indonesia.

“Sehingga, pada kompetisi masa depan, Indonesia akan lebih siap bersaing dengan negara lain,” kata Akmal. (*)