Tempo.Co

Respons Ketua DPR RI dalam Konflik Suriah
Rabu, 05 April 2017
Respons Ketua DPR RI dalam Konflik Suriah

Terkait dengan kabar terbaru tentang konflik di Suriah yang semakin memprihatinkan, Ketua DPR RI Setya Novanto berharap semua pihak dan kepentingan yang sedang berkonflik dan berbenturan menahan diri. “Dunia Arab dan berbagai kepentingan di luarnya harus berekonsiliasi dan mendudukkan persoalan dengan baik demi kepentingan masa depan,” katanya.

Setelah beberapa insiden yang menewaskan dan melukai ratusan orang lainnya, terjadi serangan gas beracun yang menewaskan sedikitnya 100 orang dan 400 orang luka-luka di kota kecil Khan Sheikhoun, barat laut Idlib, Suriah.

Konflik dan kekerasan telah menjadi nyanyian lazim yang nyaring terdengar di Suriah sejak 7 tahun lalu. Jutaan orang telah menjadi korban, tewas, terluka, dan kehilangan harapan hidup dengan mengungsi dan berharap belas kasih negara lain. “Apalagi serangan beberapa saat yang lalu ini menggunakan senjata kimia, yang notabene instrumen yang menjadi polemik beberapa dasawarsa belakangan ini,” ujar Setya.

Apa pun argumentasi politis di balik itu, menurut dia, kepentingan kemanusiaan telah kehilangan signifikansi bagi mereka yang melakukan aksi tersebut. Ratusan warga yang tewas dan terluka tidak sepadan dengan kepentingan apa pun yang melatarbelakanginya.

Menurut Setya, rekonsiliasi adalah sebuah upaya yang tidak lagi bisa ditawar-tawar dalam suasana dan kondisi dunia Arab pasca-Arab Spring. “Di balik itu, berbagai komentar yang provokatif dengan tuduhan satu sama lain tentang siapa yang bertanggung jawab atas aksi-aksi kekerasan harus dihentikan demi menjaga suasana yang lebih sejuk dan tenang,” tuturnya.

Sebagai Ketua DPR RI, Setya berharap diplomasi Indonesia yang saat ini berlangsung demi kepentingan perdamaian dunia Arab dan sekitarnya tidak pernah kendur. “Kita bisa berada di garis terdepan untuk memberi solusi dan berperan aktif dalam usaha-usaha perdamaian,” ucapnya. (*)