Tempo.Co

Toleransi Antarumat Beragama dan Kesejahteraan Guru
Senin, 10 April 2017
Toleransi Antarumat Beragama dan Kesejahteraan Guru

Anggota Komisi VIII DPR RI Anda menyayangkan tingkat kerukunan antarumat beragama yang tinggi di Sumatera Utara tidak diiringi dengan kesejahteraan guru agama yang baik. Persoalan ini mengemuka ketika Komisi VIII mengunjungi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara di Medan, Kamis, 6 April 2017. Sejumlah guru agama berstatus honorer memiliki gaji Rp 400-600 ribu per bulan.

“Saya prihatin apabila persoalan guru tidak dicari jalan keluar. Di satu sisi mereka sudah bekerja tapi dibayar minim. Ini harus menjadi perhatian khusus pemerintah pusat,” ujar Anda saat bertemu Kepala Kanwil Kementerian Agama Sumatera Utara Tohar Bayoangin.

Politikus Gerindra ini mengaku akan meneruskan temuan ini dalam rapat kerja dengan Menteri Agama guna dicarikan solusi terkait dengan hal ini. “Ya, nanti rapat Dirjen Pendis, bagaimana cara mengatasinya dan dicarikan solusi. Jangan sampai permasalahan dari tahun ke tahun itu saja,” ucap Anda.

Ia juga menegaskan salah satu upaya menjaga kerukunan umat beragama bisa melalui kesejahteraan guru-guru agama. Jika guru agama memperoleh kesejahteraan, bisa lebih bersemangat menyebarkan ajaran toleransi kepada murid-muridnya. “Ya salah satu upaya menjaga kebersamaan adalah salah satunya memberikan kesejahteraan guru,” ucap Anda.

Meskipun tingkat kesejahteraan guru agama di Sumatera Utara cukup rendah, Anda memberikan apresiasi atas keberhasilan Sumatera Utara dalam menjaga kerukunan umat beragama. Hal itu terbukti dari sedikitnya gesekan antarumat beragama di sana. “Saya lihat dari hasil komunikasi tadi, ini salah satu provinsi yang rukun kehidupan beragamanya. Saat ini belum ada luapan yang meletus. Justru antarumat beragama berbaur,” katanya.

Sementara itu, Tohar Bayoangin menyampaikan penduduk Sumatera Utara berjumlah 13.303.560 jiwa, tersebar di 33 kabupaten/kota dan 389 kecamatan. Sebanyak 66,89 persen penduduk beragama Islam, sedangkan yang beragama Kristen 27,75 persen, Katolik 3,975 persen, Hindu 0,11 persen, Buddha 3,035 persen, dan Konghucu 0,8 persen.