Ketua DPR Setya Novanto membuka 1st Indonesia Energy Conference pada Selasa pagi, 11 April 2017. Mengangkat tema “Powering Indonesia's Economy: Reshaping the Energy Sector”, acara itu dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Wakil Ketua Komisi VII Satya Widya Yudha, President Indonesian Petroleum Association (IPA) Christina Verchere, Duta Besar Afganistan untuk Indonesia H.E. Mrs Roya Rahmani, President Direktur Perusahaan Gas Negara (PGN) Hendi Prio Santoso, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, serta berbagai kalangan yang berkecimpung di sektor energi.
Menurut Setya, forum ini sangat penting karena membahas dan menghasilkan jalan baru bagi ketersediaan energi di Indonesia. “Ke depan, permintaan energi dari sektor perumahan diperkirakan akan tumbuh pada laju rata-rata 4,3 persen setiap tahun hingga 2020. Permintaan dari sektor industri akan tumbuh 2,7 persen setiap tahun selama periode yang sama,” ujarnya.
Dia menjelaskan, inti dari kebijakan sektor energi pemerintahan Presiden Joko Widodo adalah pemerataan energi sebagai wujud keadilan sosial. Energi tak lagi dilihat sebagai komoditas, tapi sebagai mesin pertumbuhan ekonomi. “Dengan berpedoman pada Undang-Undang Dasar 1945, DPR akan bekerja sama dengan pemerintah untuk memastikan kebutuhan masyarakat akan energi bisa terpenuhi dengan baik tanpa perlu mengimpor,” ucapnya.
Setya optimistis masa depan energi di Indoneisa akan tumbuh dengan baik. “Jika kita bekerja keras dan tetap setia kepada peran sebagai warga Indonesia, kita semua dapat membantu membawa kehidupan yang lebih baik bagi orang-orang dan generasi masa depan,” tuturnya. (*)