Tempo.Co

DPR Dorong Pembangunan Infrastruktur di Kalimantan Timur
Rabu, 12 April 2017
DPR Dorong Pembangunan Infrastruktur di Kalimantan Timur

Dua tahun terakhir, perekonomian di Kalimantan Timur cenderung negatif. Hal ini disebabkan oleh kinerja sektor utama yang mengalami penurunan akibat menurunnya permintaan batu bara dari negara mitra dagang utama dan rendahnya harga komoditas internasional.

Terkait dengan hal tersebut, tim kunjungan spesifik Komisi XI DPR RI, yang dipimpin Wakil Ketua Komisi XI Marwan Cak Asan, bersama Bank Indonesia mengunjungi Kalimantan Timur guna mengetahui perkembangan perekonomian di sana. “Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur cenderung menurun. Perkebunan dan pertambangan di Kaltim mengalami drop demand global, harga batu bara dan perkebunan turun. Kami melihat pertumbuhan ekonomi Kaltim cenderung minus. Pada 2015 menjadi minus 1,21 persen, lalu membaik di 2016 menjadi minus 0,38 persen. Namun pada triwulan pertama 2017 sudah membaik menjadi 0,8 persen,” tutur Marwan di sela-sela pertemuan dengan Bank Indonesia cabang Balikpapan di kantor Bank Indonesia Cabang Balikpapan, Jumat, 7 April 2017.

Politikus Partai Demokrat ini menjelaskan, saat ini industri tambang dan migas masih mendominasi sektor industri di Kalimantan Timur dengan pangsa 68 persen. Sedangkan industri nontambang migas hanya 32 persen. Marwan berharap ke depannya peluang pengembangan industri nonmigas, seperti karet, kimia, serta makanan, mempunyai potensi yang cukup besar. “Kaltim tidak bisa lagi mengandalkan sektor batu bara. Harus ada inovasi atau terobosan supaya bisa menyusul pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah lain agar pertumbuhan ekonomi tinggi sesuai dengan target ekonomi nasional, yaitu 5,1 persen,” ujarnya.

Selain membuat inovasi baru demi meningkatkan perekonomian Kalimantan Timur, menurut Marwan, harus ada pembangunan infrastruktur. Pembangunan yang harus dikembangkan ialah Jalan Tol Balikpapan-Samarinda dan pelabuhan yang harus didukung penuh dari pemerintah pusat.

“Kami minta pemerintah daerah dan Bank Indonesia segera menyampaikan analisis dan proposal, sehingga kami bisa melihat seberapa jauh impact dari pembangunan infrastruktur tersebut untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta mengurangi kemiskinan dan pengangguran di Kaltim ini,” kata Marwan.

Dia juga berharap peningkatan program-program infrastruktur nasional dan terobosan atau inovasi baru yang sudah dicanangkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah Kalimantan Timur. (*)