Wakil Ketua Komisi XI DPR Achmad Hafisz Tohir memandang skeptis target ekonomi pemerintah yang terlalu tinggi hingga mencapai maksimal 6,1 persen. “Saya skeptis dengan pertumbuhan setinggi itu karena sektor manufaktur dan industri belum berjalan lancar,” katanya, Rabu, 12 April 2017.
Komentar Hafisz ini menanggapi rilis Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro, yang menyampaikan optimisme bahwa angka pertumbuhan 2018 di kisaran 5,4-6,1 persen. Bahkan pemerintah juga menargetkan investasi mencapai Rp 5.420 triliun. Investasi merupakan motor untuk mengejar target. Selain itu, pemerintah ingin meningkatkan sektor industri pengolahan, pariwisata, dan pertanian.
Menurut politikus PAN ini, APBN sekarang terlalu dibebani pembangunan infrastruktur dan utang. “Inilah yang menjadikan cost menjadi tinggi. Jadi masih sulit mengejar target setinggi itu,” ujar Hafisz. Ia justru melihat bahwa angka yang ideal untuk target pertumbuhan 2018 adalah 5,3-5,4 persen. (*)