Pekan ini, umat kristiani di seluruh dunia merayakan momentum sakral Paskah yang terangkum dalam Trihara Suci, yang menandakan sebentuk pengakuan atas keteladanan yang telah diwariskan sejak dulu kala dan dipercaya oleh umat Kristiani.
Dalam kepercayaan Kristiani, Kamis Putih, Jumat Agung hingga Paskah telah menunjukkan kesejatian pengorbanan dan pelayanan yang tulus dalam merentangkan jalan keselamatan. Sehingga, di balik itu, momentum sakral ini membuktikan bahwa ajaran agama lahir sebagai instrumen pencerahan bagi seluruh umat manusia.
“Siapa pun orangnya, kita sebagai manusia adalah pelayan bagi sesama. Kehidupan yang rukun dan harmonis hanya bisa tercipta dalam suasana kebersamaan, dan perasaan yang empati terhadap penderitaan orang lain,” kata Ketua DPR RI Setya Novanto dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 14 April 2017.
Kata Setya Novanto, Paskah telah menggambarkan bahwa pengabdian dan pelayanan bisa dilakukan dengan segenap potensi yang dimiliki setiap orang. Pengabdian dan pengorbanan bukan hanya materi, tapi juga tenaga dan pikiran demi perbaikan kualitas hidup masyarakat, bangsa dan negara.
Momentum sakral Paskah yang terangkum dalam Trihara Suci telah menjadi inspirasi, tidak ada yang lebih penting selain memberi harapan tentang hidup yang lebih baik. Harapan tentang masa depan kehidupan yang lebih aman dan damai, saling memelihara dan melayani, bahkam berkorban demi kepentingan yang lebih besar, tanpa perbedaan golongan, agama maupun ras.
“Selamat merayakan rangkaian Paskah. Semoga teladan dan inspirasi yang telah diwariskan dapat memberi manfaat bagi kehidupan kita sebagai bangsa dan negara demi cita-cita masyarakat yang lebih adil, makmur dan sejahtera,” kata Setya Novanto. (*)