Menyambut satu tahun lahirnya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, Dewan Perwakilan Rakyat menyelenggarakan Disabilitas Expo di Gedung Nusantara, DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, pada 17-18 April 2017. Saat pembukaan acara, Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan expo bertema "Satu Tahun Undang-Undang Penyandang Disabilitas Berkarya untuk Bangsa" ini ingin menunjukkan bahwa rekan disabilitas juga bisa berkreasi. Dalam pembukaan acara, hadir pula Wakil Ketua DPR Agus Hermanto serta Duta Besar Irak, Iran, dan Bosnia-Herzegovina.
“Expo tahun ini menampilkan karya-karya dari penyandang disabilitas. Tahun lalu, diadakan pameran lukisan. Hasilnya juga luar biasa dan tidak kalah berkualitas. Undang-Undang Penyandang Disabilitas merupakan inisiatif DPR. Dalam undang-undang ini diatur mengenai regulasi yang bisa mengayomi penyandang disabilitas sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari bangsa Indonesia,” ujarnya saat pembukaan acara, Senin, 17 April 2017.
Saat memberikan laporan acara, Sekretaris Jenderal DPR Achmad Djuned menyebutkan acara ini merupakan bagian dan upaya mensosialisasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Fadli menambahkan, selain sosialisasi, ia berharap aksi nyata pelaksanaan undang-undang tersebut. “Upaya yang terus-menerus dalam melaksanakan dan mengawasi pelaksanaaan undang-undang. Rekan penyandang disabilitas bisa berkreasi dan berkarya. Dengan undang-undang ini, penyandang disabilitas bisa lebih mengekspresikan diri di berbagai bidang,” ucapnya.
Dalam pembukaan expo ini, ditampilkan teater kebudayaan dengan tema “Sang Saka” oleh Teater De Brele, yang personelnya merupakan kaum difabel. Selama expo pada 17-18 April, digelar pameran hasil karya penyandang disabilitas berupa kuliner, kerajinan tangan, dan sebagainya.
Diselenggarakan pula seminar bertajuk "Undang-Undang Penyandang Disabilitas: Peluang dan Tantangannya Dalam Upaya Mendukung Kemandirian Disabilitas" pada 18 April di Operation Room DPR. Adapun narasumber yang dijadwalkan dalam seminar ini adalah Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid, Kepala Balai Besar Vokasional Bina Daksa Tuti Haryati, dan aktivis difabel De Brele, Dwi Mukti Wibowo. (*)