Tempo.Co

Dana desa harus dikawal agar tak ada penyimpangan yang merusak desain dan tata kelola yang sudah ber
Jumat, 21 April 2017
Dana desa harus dikawal agar tak ada penyimpangan yang merusak desain dan tata kelola yang sudah berjalan baik di desa.

Angka kemiskinan di desa kini jauh menurun seiring dengan pengalokasian dana desa (DD). Masyarakat desa pun bangga membangun desanya dan tak tergoda lagi pergi ke kota untuk mencari kerja.

Demikian disampaikan anggota Komisi II DPR RI, Arteria Dahlan, di Kendal, Jawa Tengah, setelah mengikuti pertemuan dengan Bupati Kendal, Kamis, 20 April 2017. “Dana desa sudah nyata dirasakan manfaatnya, bukan hanya oleh para kepala desa, melainkan juga masyarakatnya. Mereka bangga menjadi warga desa. Kemiskinan juga menurun. Ini bagian dari revolusi sosial,” katanya.

Menurut politikus PDI Perjuangan ini, DD memang harus dikawal agar tak ada penyimpangan yang merusak desain dan tata kelola yang sudah berjalan baik di desa. Apresiasi harus diberikan kepada para kepala desa yang sudah memimpin perubahan di desa dengan DD. “Para kepala desa adalah patriot dan pejuang kita yang ada di desa. Mereka jauh dari niat korupsi,” ucap Arteria.

Tujuan DD, kata politikus dari Dapil Jawa Timur VI ini, tidak hanya untuk membangun desa secara fisik, tapi juga untuk memberdayakan masyarakatnya. “Memang ada yang harus kami kritik dari penggunaan DD. Jangan sampai orientasinya hanya pada pembangunan infrastruktur, tapi juga untuk pemberdayaan masyarakat desa,” ujarnya.

Sementara itu, mengomentari penggunaan DD di Kabupaten Kendal, Arteria menilai, pengelolaannya sangat baik. Saat ini Kendal mendapat Rp 212 miliar DD. Serapan anggarannya dipastikan harus bermanfaat bagi masyarakat, dan Pemda Kendal sudah menerjemahkannya dengan sangat baik.

“Nawacita Presiden Jokowi sudah terpenuhi, yakni tiap desa akan menerima Rp 1,4 miliar. Membangun desa dan membangun Indonesia dari pinggiran sudah terlaksana dengan paripurna,” kata Arteria. (*)