Demokrasi adalah cara untuk mencapai tujuan memberi kesejahteraan bagi rakyat. Demokrasi tidak hanya bagi negara-negara besar seperti Amerika, akan tetapi tujuan bagi seluruh bangsa. Demikian dikatakan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla saat membuka International Conference of Asian Political Parties (ICAPP) di Pustakaloka Nusantara IV di Kompleks MPR/DPR/DPD Jakarta, Jumat 22 April 2016.
Dalam 20 tahun terakhir, demokrasi, ekonomi, dan teknologi mengalami kemajuan pesat. Di banyak negara, kini demokrasi didukung teknologi dan ekonomi.
Sementara itu, Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri berharap pertemuan ICAPP ini menjadi wadah bagi partai politik untuk duduk bersama memberikan masukan untuk kesejahteraan rakyat. Menurutnya, partai harus menjadikan rakyat sebagai cakrawati perjuangan.
“Dan sesuai tema, ICAPP ini penting. Selain ada peluang dan keuntungan ekonomi, globalisasai melahirkan problematika yang perlu disikapi,” kata dia.
Pada masa kini, banyaknya persoalan globalisasi, Indonesia tidak mungkin menyelesaikan sendiri masalah terorisme, kejahatan perbankan dan narkotika. Masalah-masalah itu, merusak sendi-sendi kemanusiaan dan menghancurkan demokrasi gotong royong dan menjauhkan persaudaraan antar bangsa.
“Saya yakin kerjasama antar partai politik mampu mengurangi persoalan global tersebut. Partai politik punya peran strategis untuk mewujudkan cita-cita,” kata Megawati.
Ketua DPR RI Ade Komarudin dalam sambutannya juga menyambut baik acara ini. Kebersamaan 10 fraksi yang ada di DPR berkumpul dalam wadah ICAPP diharapkan mampu menghasilkan banyak agenda nasional untuk kemakmuran rakyat.
“Tentu banyak agenda nasional bagi partai dan DPR untuk membahas kesejahteraan rakyat, untuk legislasi, kesejahteraan termasuk fungsinya di bidang anggaran,” kata Akom.
ICAPP dikukuhkan pada September 2005 di Manila. Anggotanya mencapai 370 partai politik mewakili 53 negara di Asia Oceania yakni benua Asia, Afrika dan Amerika Latin. Keanggotaan ICAPP bagi para partai politik yang memiliki anggota parlemen dan berasal dari negara anggota PBB di Asia Ocenia. (*)