Tempo.Co

Komisi VIII Kunjungi Panti Sosial di Banjarbaru
Jumat, 05 Mei 2017
Komisi VIII DPR mengapresiasi pengurus Panti Sosial Bina Laras Budi Luhur di Banjarbaru, yang mampu memberdayakan para pasien agar bisa hidup mandiri.

Komisi VIII DPR mendorong agar Panti Sosial Bina Laras Budi Luhur di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, mendapat tambahan alokasi anggaran. Panti asuhan ini merehabilitasi penyandang cacat mental eks psikotik.

Dalam lawatannya ke panti, rombongan tim kunjungan kerja Komisi VIII, yang dipimpin Noor Achmad, melihat dari dekat kondisi panti dan para penghuninya. Panti yang berdiri di atas lahan 3,5 hektare ini dihuni 70 pasien. “Seharusnya dengan panti seluas ini mampu menampung lebih dari 100 pasien. Ini hanya dihuni 70 pasien karena kekurangan dana,” kata Noor, Selasa, 3 Mei 2017.

Ketua panti menuturkan pengawasan terhadap pasien yang sudah sembuh masih lemah. Pasien yang dinyatakan sembuh kerap kambuh karena salah diberi obat saat berada di lingkungan tempat tinggalnya. Hal ini menjadi perhatian serius Komisi VIII.

Di sisi lain, Komisi VIII mengapresiasi pengurus panti yang mampu memberdayakan para pasien agar bisa hidup mandiri. Mereka diajarkan membuat kerajinan berupa tasbih dan gelang. Sebagian diajarkan pula membuat batako, membudidayakan lele, mengolah makanan ringan, dan keterampilan memotong rambut.

“Kita harapkan, setelah sembuh dan kembali ke masyarakat, para pasien mampu bekerja dan bermanfaat di masyarakat dengan apa yang sudah didapatkan di panti,” kata anggota Komisi VIII dari Fraksi PKB, Bisri Romli.

Ia berharap pengurus panti terus memberdayakan para pasien dengan ilmu dan keterampilan. Pemasaran hasil karya para pasien juga harus dibantu sehingga ada keuntungan yang diraih.

Anggota Komisi VIII yang turut serta dalam kunjungan kerja ke Kalimantan Selatan ini adalah John Kenedy Aziz, Endang Maria Astuti, Bisri Romli, Surahman Hidayat, Achmad Fauzan, Alfia Reziani, Anda, dan Dwi Astuti A. (*)