Tempo.Co

Anggota DPR Nilai Sosialisasi KUR Masih Kurang
Senin, 08 Mei 2017
Jika KUR dipakai untuk kepentingan yang bersifat produktif, hasilnya bisa dinikmati pelaku UMKM.

“Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) belum sepenuhnya dirasakan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di semua daerah karena sosialisasi masih dinilai kurang,” ujar anggota Komisi XI DPR Donny Imam Priambodo saat mengikuti rangkaian kunjungan kerja di Nusa Tenggara Barat, Selasa, 2 Mei 2017.

Selain itu, Donny menilai sumber daya manusia (SDM) pelaku UMKM masih kurang. “Kami meminta perbankan tidak hanya memberikan kredit, tapi juga pendampingan, termasuk penjaminan yang diberikan Jamkrindo dan Askrindo. Masyarakat juga belum banyak mendapat informasi dan pemahaman dari sosialisasi KUR,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia menuturkan masih banyak SDM yang belum memahami bagaimana menjadikan usahanya bisa diakses perbankan. Karena itu, perlu ada pendidikan mengenai sistem keuangan oleh perbankan agar para pelaku UMKM mampu mengelola keuangan dengan baik.

Seperti diketahui, KUR merupakan kredit yang digulirkan perbankan. Hanya, bunga banknya disubsidi pemerintah. Lebih lanjut, Donny berpendapat, jika KUR dipakai untuk kepentingan yang bersifat produktif, hasilnya bisa dinikmati pelaku UMKM. Sebaliknya, bila KUR dipakai untuk kepentingan konsumtif, yang memetik manfaatnya adalah perbankan, bukan nasabah.

“KUR ini digelontorkan agar masyarakat bisa berusaha. Bila sukses, tentu akan meningkatkan dukungan ekonomi nasional,” ucapnya. Di sisi lain, masalah inflasi harus diupayakan stabil. Pemerintah daerah dan Bank Indonesia harus mengetahui secara persis kapan inflasi datang mempengaruhi ekonomi daerah di masa mendatang. (*)