Ketua DPR Setya Novanto mengunjungi pasar tradisional Pandansari di Balikpapan, Kalimantan Timur, untuk memantau harga sembako menjelang bulan suci Ramadan. Saat itu, ia mengajak Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari, Wakil Ketua Banggar DPR Azis Syamsudin, Ketua BURT DPR Roemkono, dan Wakil Ketua MPR Mahyudin.
Pasar yang sempat terbakar pada 2016 ini kondisinya masih belum pulih sepenuhnya karena di lantai 2, tempat terjadinya kebakaran, belum direnovasi. Sebagian pedagang memilih berjualan di area parkir. Ada pula yang menggelar dagangan di tepi jalan Pasar Pandansari.
Sesampainya di pasar, Setya langsung menandatangi sejumlah pedagang pasar. Menurut pengakuan para pedagang pasar yang berdialog langsung dengan Ketua DPR ini, sudah ada kenaikan harga sejumlah bahan pokok, seperti beras dan telur. Namun ada juga harga bahan pokok yang turun, salah satunya bawang.
"Kenaikan harga sembako menjelang Ramadan merupakan fenomena berulang setiap tahun. Seharusnya ada antisipasi dari pemerintah terhadap ketersediaan ataupun distribusi," ujarnya di Pasar Pandansari, Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin, 22 Mei 2017.
Politikus Partai Golkar itu menuturkan penyebab kenaikan harga kebutuhan bahan pokok adalah meningkatnya permintaan dari konsumen, kenaikan biaya distribusi, dan psikologi pasar menjelang Ramadan. Menurut dia, pemantauan juga harus dilakukan secara berkala oleh pemerintah supaya pergerakan harga bisa diantisipasi. "Tinggal bagaimana kita nanti mencegah para spekulan di pasar supaya harga tidak terlalu melambung tinggi, tapi ditekan pada harga yang bisa terjangkau masyarakat," katanya.
Setya mengatakan kenaikan harga itu sangat memberatkan masyarakat, terlebih bagi kalangan menengah ke bawah. Karena itu, peran pemerintah sangat penting dalam mengantisipasi dan mengontrol kenaikan harga agar tidak terjadi inflasi yang semakin tinggi. "Di antaranya dengan menjaga distribusi barang, pasokan, dan sistem kontrol terhadap harga," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Setya pun mengimbau pemerintah melakukan langkah-langkah terencana, sistematis, dan efisien, dalam mengendalikan harga pangan yang kini mulai naik. Selain itu, kebijakan harus mampu menjangkau hingga kalangan bawah agar mampu menjaga stabilitas harga di pasar sepanjang Ramadan. "Koordinasi antar-instansi pemerintah yang menangani permasalahan kenaikan harga barang kebutuhan pokok hendaknya dapat berjalan dengan sinergis dan saling mendukung. Selain itu, informasi mengenai permintaan dan penawaran barang kebutuhan pokok harus dilakukan dalam sistem tata niaga yang transparan dan berimbang," tuturnya. (*)