Tempo.Co

Anggota DPR Kutuk Pelaku Bom Kampung Melayu
Kamis, 25 Mei 2017
Mendesak dipasang CCTV di tempat yang rawan terjadi kejahatan di Ibukota, terutama lokasi publik.

Anggota Komisi III DPR RI Muhammad Nasir Djamil mengutuk keras tindakan pelaku bom, yang diduga sementara ini bom bunuh diri, di terminal Kampung Melayu. " Ledakan bom di Terminal Lampung Melayu merupakan ancaman teror yang nyata terhadap umat Islam yang akan menghadapi bulan suci Ramadan dan umat Kristiani yang akan merayakan perayaan kenaikan Isa Almasih," ungkap Nasir. 

Selain itu,  selaku anggota Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, Nasir melihat kejadian ini merupakan serangan teroris beruntun setelah sebelumnya terjadi serangan teroris di Manchester Arena,  United Kingdom 23 Mei, dan serangan teroris di kota Marawi Mindanao, Filipina di hari yang sama dan saat ini daerah tersebut berstatus darurat militer.

"Densus 88 diharapkan dapat melihat dugaan keterkaitan dengan kejadian serangan teroris yang terjadi di Inggris dan Filipina kemarin, sehingga dapat terdeteksi jaringan pelaku teroris ini terhubung dengan ISIS," ujar Nasir. 

Lebih lanjut Nasir mengatakan pemasangan CCTV menjadi sangat penting untuk bisa mengetahui kejadian dan tindak kejahatan yang terjadi tiba-tiba seperti ini. "Sudah mendesak dipasang CCTV tersembunyi di tempat yang rawan terjadi kejahatan di Ibukota terutama lokasi publik, agar pelaku kejahatan mudah diidentifikasi dan bisa cepat ditangkap," kata Nasir. 

Nasir menyampaikan duka yang mendalam kepada sejumlah korban sipil dan aparat kepolisian. "Penanganan korban perlu segera dilakukan dan diharapkan rumah sakit dan instansi terkait yang berwenang seperti Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK)  segera menangani korban ledakan bom tanpa banyak pertimbangan birokratis demi kemanusiaan" ujar Nasir.