Persoalan kenaikan harga kebutuhan pokok jelang bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri seolah menjadi tradisi yang selalu terjadi setiap tahun. Penyebabnya tidak hanya bersumber pada supply dan demand saja, melainkan banyak aspek seperti persoalan distribusi karena rantai pemasaran yang panjang, peran tengkulak, tata niaga yang buruk.
Melihat kompleksnya persoalan yang kerap terjadi itu, Anggota Komisi IV DPR RI Hamdhani mengatakan peristiwa itu seperti sudah menjadi kebiasaan. “Pada tahun ini yang kami lihat di pasaran, harga-harga yang naik itu terjadi pada komoditas bawang putih, daging, ayam potong, serta beberapa hasil produksi tanaman holtikultura. Ini menandakan bahwa setiap menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, kenaikan harga itu seperti sudah menjadi kebiasaan. Oleh karena itulah kita mendesak kepada pemerintah supaya melakukan operasi pasar seperti yang pernah dilakukan Bulog pada masa sebelumnya, sebagai salah satu langkah antisipasi dalam menghadapi lonjakan harga pangan saat Ramadhan dan Idul Fitri,” katanya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa, 23 Mei lalu.
Politisi F-Nasdem itu juga menyatakan saat ini masih banyak impor komoditas pangan yang dilakukan pemerintah seperti daging dan sebagainya. Oleh karena itu, Dia meminta agar ke depannya harus juga disiasati dalam hal untuk mengatasi adanya spekulan-spekulan yang bermain di bidang komoditas pangan. “Kami akan melakukan pengawasan terhadap pergerakan harga kebutuhan pangan pokok tersebut dengan melihat langsung ke lapangan,” tegasnya. (*)