Tempo.Co

Komisi IV Dorong Revitalisasi Pabrik Gula Tasikmadu
Senin, 12 Juni 2017
Komisi IV Dorong Revitalisasi Pabrik Gula Tasikmadu

Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Edhy Prabowo mendorong semangat revitalisasi mengoptimalkan produktivitas gula di pabrik gula Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

"Saya sangat mendorong adanya revitalisasi pabrik. Sebab, untuk apa kita bikin pabrik baru jika pabrik yang ada bisa dioptimalkan. Membangun pabrik baru itu investasinya membutuhkan dana cukup besar dan memakan waktu pembangunan yang lama. Jadi lebih baik direvitalisasi," katanya setelah memimpin kunjungan spesifik Komisi IV DPR ke pabrik gula Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis, 8 Juni 2017.

Terkait dengan adanya rendemen tebu yang tidak optimal dan isu tanaman yang tidak bagus, Politikus Partai Gerindra itu menjelaskan, sebaiknya juga melihat dari kualitas mesin saat memerasnya. "Lebih baik kita jangan termakan isu bahwa pabrik dinilai tidak produktif karena hasil rendemennya yang kurang bagus. Perlu juga dilihat dari kualitas memeras mesinnya. Jika kualitasnya sudah tidak bagus, harus diperbaiki. Tentunya kita tidak ingin berlama-lama membiarkan sesuatu yang sudah jelas merugi," ucapnya.

Senada dengan Edhy, anggota Komisi IV DPR Ibnu Multazam mengatakan setuju jika dilakukan revitalisasi pabrik guna memperoleh hasil rendemen tebu yang optimal. “Untuk menghasilkan rendemen tebu yang bagus, tentunya harus ada sinergitas antara tanaman tebu dan mesinnya. Jika mesin yang digunakan bagus, hasil rendemen tebu juga akan bagus. Jadi ini harus bersama-sama diperhatikan, baik on farm maupun off farm-nya,” ujar Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Terkait dengan penanganan bibit yang dilakukan Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI), dia mendorong Kementerian Pertanian agar penanganan bibit diambil alih Direktorat Jendral (Dirjen) Perkebunan. Sebab, selama ini badan tersebut sudah tidak memproduksi kualitas bibit yang baru lagi. “Sejak awal, mungkin pembenihan dilakukan P3GI. Sebaiknya, diambil alih Dirjen Perkebunan. Badan tersebut sudah tidak berfungsi sama sekali dalam memproduksi bibit sehingga tebu yang ditanam itu bukan merupakan kualitas baru. Research and development-nya (R&D) juga sudah tidak berjalan dalam melakukan riset tanaman tebu kualitas baru. Nah, banyak yang tidak efisien di pergulaan kita ini. Maka saya kira Komisi IV akan mendorong dari sisi pembibitan terlebih dahulu agar P3GI diambil alih ke Dirjen Perkebunan lalu dion farm tebu bisa bongkar ratoon. Selanjutnya, pabrik bisa segera direvitalisasi,” katanya. (*)