Panitia Khusus (Pansus) Pelindo II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melakukan kunjungan kerja spesifik ke Pelabuhan Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Kamis, 15 Juni 2017. Ketua tim kunjungan, Rieke Diah Pitaloka, memperbandingkan antara Pelabuhan Teluk Lamong dan New Priok terkait dengan terkait dengan penerbitan global bond (surat utang bervaluta asing) untuk membangun pelabuhan baru.
“Kami datang ke Teluk Lamong untuk melakukan perbandingan dengan New Priok. Teluk Lamong dibangun dengan pola pendanaan dari global bond tahap pertama, yang menghabiskan biaya Rp 5 triliun. Sedangkan tahap pertama di New Priok butuh Rp 11 triliun dengan kapasitas yang hampir sama, yakni 1,5 juta TEUs (twenty foot equivalent units),” katanya.
Sehubungan dengan temuan Pansus tahap kedua ini, menurut Rieke, hasilnya nanti akan diserahkan kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Dalam waktu dekat, kami akan menggelar rapat internal, hasil audit BPK akan diserahkan kepada KPK, serta segera dilakukan persidangan,” ujarnya.
Selain berdialog langsung dengan Direktur Utama PT Pelindo III I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra serta jajaran pejabat Pelabuhan Teluk Lamong, Pansus berkesempatan meninjau pelabuhan. “Kami mengapresiasi pembangunan dan pengelolaan Pelabuhan Teluk Lamong. Alat-alatnya lebih canggih daripada New Priok milik Pelindo II,” ucapnya.
Sementara itu, Dirut PT Pelindo III mengatakan pihaknya menerima beberapa evaluasi yang disampaikan Pansus. “Masukan yang disampaikan akan ditindaklanjuti demi kemajuan Pelindo III menjadi lebih baik,” tuturnya. (*)