Tempo.Co

Pernyataan Sidang Parlemen Eurasia di Seoul
Rabu, 05 Juli 2017
Pernyataan Sidang Parlemen Eurasia di Seoul

Sidang Meeting of Speakers of Eurasian Countries Parliaments (MSEAP) ke-2 di Seoul, Korea Selatan, pada 26-28 Juni 2017, menghasilkan 10 pernyataan tentang perdamaian, ekonomi, stabilitas, dan kemakmuran bersama melalui pembangunan berkelanjutan.

Menurut anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) Sartono Hutomo, beberapa usulan parlemen Indonesia diakomodir ke dalam 10 Seoul Statement. “Usulan-usulan dari Indonesia diakomodir di dalam pernyataan hasil akhir dalam 2nd Eurasia speaker meeting ini, seperti usulan kita yang concern terhadap SDGs (Suistanable Development Goals) 2030, penguatan legislasi parlemen, dan tidak adanya diskriminasi dalam forum ini, ” ujar Sartono.

Salah satu isi dari 10 Seoul Statement menyatakan berbagi pandangan bahwa kemakmuran bersama di kawasan Eurasia dapat memberi kontribusi pada kemakmuran di belahan dunia. MSEAP sepakat melipatgandakan usaha demi mendukung peran dan fungsi parlemen dalam mandat mereka serta memperluas kerja sama antarparlemen untuk berkontribusi terhadap kemakmuran bersama di wilayah dan sekitarnya.

MSEAP juga memperhatikan keragaman politik, ekonomi, sosial, dan budaya di wilayah Eurasia menjadi kekuatan pendorong di balik kemakmuran bersama. MSEAP mendukung 17 tujuan pembangunan berkelanjutan yang ditetapkan dalam Agenda Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa 2030, menggarisbawahi bahwa pencapaian mereka dapat membawa kekayaan dan stabilitas pada daerah, bersepakat merangsang dialog, serta berkontribusi membangun kepercayaan dan saling pengertian.

MSEAP pun mengakui pentingnya pengembangan kawasan Eurasia sebagai sebuah komunitas dan berjanji memberikan upaya bersama dalam hal dukungan legislatif serta institusi untuk mempromosikan kerja sama di berbagai bidang demi kepentingan bersama. Di antaranya logistik, konektivitas, jaringan, infrastruktur, pertukaran orang ke orang, sumber daya energi, dan ekonomi digital dengan memperhatikan legislasi masing-masing negara.

Pernyataan juga mengakui kebutuhan parlemen untuk merespons secara aktif tantangan yang dihadapi masyarakat internasional, seperti terorisme, ekstremisme kekerasan, perdagangan narkoba, kejahatan transnasional, perubahan iklim, degradasi lingkungan, kemiskinan, segala bentuk ketidaksetaraan, dan isu-isu yang berkaitan dengan pengungsi. MSEAP mendukung kegiatan Perserikatan Bangsa-Bangsa serta Uni Inter-Parliamentary menghadapi tantangan global dan perlunya parlemen mengambil perhatian juga melakukan usaha bersama.  

Dalam sidang MSEAP ke-2 di Seoul yang bertajuk “Promoting or Interparliamentary Cooperation for Common Prosperity the Euro Asian Region”, delegasi parlemen Indonesia di pimpin Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah didampingi anggota BKSAP Nurhayati dari Partai Persatuan Pembangunan dan Sartono Hutomo dari Partai Demokrat.