Tempo.Co

Indonesia Bisa Belajar Kelola Danau dari Kroasia
Jumat, 07 Juli 2017
Kroasia memiliki danau besar yang sangat terawat dan dimanfaatkan untuk kepentingan publik, mulai pembangkit listrik, produksi air bersih, hingga mengembangkan pariwisata daerah.

Indonesia berharap bisa belajar banyak dari tata kelola pengembangan danau di Kroasia. Negara tersebut memiliki danau besar yang sangat terawat dan dimanfaatkan untuk kepentingan publik, mulai pembangkit listrik, produksi air bersih, hingga mengembangkan pariwisata daerah. Ini bisa menjadi proyek percontohan bagi pengembangan 15 danau di Indonesia yang sudah diprakarsai Presiden Joko Widodo pada tahun lalu.

Demikian salah satu poin penting dalam kunjungan kerja (kunker) Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) saat bertandang ke Parlemen Kroasia, di Zagreb, baru-baru ini. Kunker yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VII DPR Satya Widya Yudha itu juga diikuti Wakil Ketua Komisi VII DPR Mulyadi dan Syaikul Islam serta sebelas anggota Komisi VII.

“Kita berharap kerja sama bidang lingkungan antara Indonesia dan Kroasia semakin berkembang ke depan. Salah satunya pengembangan danau,” kata Satya setelah melakukan pertemuan dengan Wakil Ketua Komisi Bidang Lingkungan dan Pendidikan Sabina Glasovac serta Wakil Ketua Bidang Kerja Sama Parlemen Kroasia Darko Horva di gedung Parlemen Kroasia.

Politikus Fraksi Partai Golkar itu menambahkan, kerja sama antara parlemen Indonesia dan Kroasia bisa lebih ditingkatkan, khususnya bidang energi dan lingkungan, mengingat kedua negara memiliki potensi besar pada dua sektor tersebut. Indonesia dan Kroasia merupakan negara yang aktif menandatangi Perjanjian Paris 2015. Sehingga keduanya diharapkan bisa bertukar pengalaman dalam menangani isu-isu perubahan iklim.

“Dari pertemuan kedua parlemen tersebut, kita menaruh harapan besar bahwa Indonesia-Kroasia mampu menjadi mitra yang kuat dalam pengembangan sektor energi baru dan terbarukan serta pengembangan LNG. Sebab, di Kroasia saat ini sedang dibangun LNG receiving terminal terbesar yang akan beroperasi pada 2020 mendatang. Ini akan menguntungkan bagi Indonesia yang memiliki kebutuhan LNG cukup besar,” kata politikus asal daerah pemilihan Jawa Timur itu.