Tempo.Co

Komisi V Soroti Pemotongan Anggaran BMKG
Jumat, 07 Juli 2017
Isu pemotongan ini dikaitkan dengan insiden jatuhnya helikopter HR 3602 milik Basarnas saat melakukan operasi SAR di Kabupaten Temanggung.

Pemotongan anggaran Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengganggu kinerja badan tersebut dalam mendeteksi cuaca dan iklim di Indonesia. Pemotongan ini menjadi sorotan tajam Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Ketua Komisi V DPR Fary Djemy Francis langsung menyoroti pemotongan anggaran BMKG sebesar 40 persen pada tahun anggaran 2017. Apalagi, isu pemotongan ini dikaitkan dengan insiden jatuhnya helikopter HR 3602 milik Basarnas saat melakukan operasi SAR di Kabupaten Temanggung pada pekan lalu. Kecelakaan tersebut bisa saja terkait dengan prediksi cuaca hari itu.

"Ada pemotongan anggaran instrumen cuaca di BMKG. Kami harap BMKG tidak serta-merta menerima jika ada pemotongan," katanya dalam Rapat Kerja Komisi V dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Basarnas, dan BMKG di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 05 Juli 2017.

Fary mengungkapkan, berdasarkan informasi yang didapat, BMKG melaporkan kondisi cuaca saat itu clear dengan jarak pandang 8 kilometer dan kecepatan angin rata-rata 9-19 kilometer per jam. Sementara laporan dari masyarakat setempat, saat kejadian, kondisi cuaca hujan dan berkabut. "Kita masih menunggu penyebab kecelakaan dari hasil pemeriksaan Komite Nasional Keselamatan Transportasi. Namun sementara kami menduga pemotongan anggaran ini menganggu kerja dalam mendeteksi cuaca dan iklim," ujar politikus Fraksi Partai Gerindra ini.

Menurut Fary, Komisi V akan merekomendasikan pembentukan panitia kerja untuk mengaudit apakah peralatan instrumen cuaca BMKG masih berfungsi dengan baik atau tidak. Peremajaan peralatan informasi dan instrumen untuk mendeteksi perubahan cuaca sangat penting dalam membantu mencegah kecelakaan serupa.

Kepala BMKG Andi Eka Sakya membenarkan adanya pemotongan anggaran khusus untuk beberapa perawatan instrumen, termasuk instrumen cuaca yang menyebabkan kurang optimalnya kinerja BMKG. Dia berjanji akan memperbaiki proses pemeliharaan peralatan instrumen BMKG. "Soal perawatan, kami usahakan untuk diperbaiki. Sebelumnya, kami pun sudah usaha mencari dukungan dari luar untuk perawatan," tuturnya.