Rapat pemilihan dan penentuan pimpinan baru Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dipimpin Wakil Ketua DPR Agus Hermanto menyetujui pergantian Wakil Ketua Komisi IV dari sebelumnya anggota Fraksi Partai Golkar, Siti Hediati Hariyadi, yang akrab disapa Titiek Soeharto, menjadi Roem Kono.
Saat membuka rapat, Agus mengatakan rapat ini digelar dalam rangka melaksanakan tugas konstitusional Dewan. Menurutnya, rapat ini sesuai dengan ketentuan Undang-Undang 42 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD Pasal 97 ayat 2, yang menyebutkan pimpinan komisi terdiri atas satu orang ketua dan paling banyak empat orang wakil ketua yang dipilih dari anggota komisi dalam satu paket yang bersifat tetap berdasarkan usulan fraksi dengan prinsip musyawarah untuk mufakat. Selain itu, sesuai dengan Pasal 57 Peraturan DPR Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Perundang-undangan, yaitu peraturan DPR Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib.
"Pimpinan DPR telah menerima surat dari pimpinan Fraksi Partai Golkar DPR dengan nomor 1502 FPG DPR RI IV 2017 perihal penyampaian perubahan pimpinan dan keanggotaan alat kelengkapan," katanya di ruang rapat Komisi IV, Kamis, 13 Juli 2017. Kemudian Agus mempersilakan juru bicara Fraksi Partai Golkar untuk membacakan surat tersebut.
Sebagai juru bicara Fraksi Partai Golkar, Firman Subagyo pun membacakan surat tersebut. "Pergantian unsur pimpinan ini tidak ada motivasi apa pun, hanya rotasi biasa yang dilakukan fraksi dalam rangka penyegaran sekaligus untuk penyesuaian posisi jabatan dalam masing-masing alat kelengkapan dewan," ucapnya.
Fraksi Partai Golkar, kata Firman, mengusulkan Roem untuk menggantikan Titiek yang mendapat tugas baru sebagai Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP). "Dengan adanya pimpinan baru ini, mudah-mudahan akan membawa angin segar bagi Komisi IV ke depan," ujarnya.
Agus pun meminta persetujuan dari seluruh anggota Komisi IV yang hadir. "Apakah usulan Fraksi Partai Golkar untuk penggantian Wakil Ketua Komisi IV dari Ibu Titiek ke Pak Roem Kono dapat disetujui?" katanya.
Semua anggota rapat pun menyampaikan persetujuannya. Mendapat tugas baru ini, Roem berterima kasih kepada semua anggota Komisi IV yang hadir. "Saya diperintah partai dan menempatkan saya di sini. Saya terima kasih ke Ibu Titiek yang saya hormati dan sangat baik kepada saya. Yang jelas, saya ditugaskan partai," tuturnya.
Dia pun mengajak agar tidak ada lagi yang berbicara soal partai di Komisi IV. "Tidak ada partai yang berbicara di sini, tapi semua berbicara untuk kepentingan bangsa dan negara, kepentingan petani dan nelayan. Mari kita berjuang bersama-sama," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, dia juga meminta meminta bimbingan dari pimpinan Komisi IV yang lain. "Saya berharap kepada pimpinan lain, tolong saya dibimbing, saya belum tahu soal dunia persilatan di sini," katanya.
Wakil Ketua Komisi IV Herman Khaeron menyambut baik hadirnya Roem sebagai pimpinan baru di Komisi IV. "Semoga bisa membawa vitamin yang baru untuk menyejahterakan petani, nelayan, pembudidaya ikan, dan masyarakat di sekitar desa hutan," ujarnya. (*)